DBasia.news – Protes keras dari pecinta bulu tangkis didapat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Untuk diketahui tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, merasa keputusan wasit tidak adil pada final Hong Kong Open 2019 kontra wakil tuan rumah, Lee Cheuk Yiu, Minggu (17/11). Anthony kalah dengan skor 21-16, 10-21, dan 20-22.
Kontroversi terjadi saat poin kritis di gim ketiga. Saat tertinggal 20-21, Anthony melakukan pukulan di depan net dan dinyatakan fault.
Padahal, dalam tayangan ulang, pukulan Anthony seharusnya bersih dan berbuah poin. Akibat hal tersebut, akun Twitter dan Instagram BWF diserang penggemar bulu tangkis.
Menanggapi banyaknya protes, BWF membuka suara lewat Instagram. Mereka meminta maaf atas kesalahan yang terjadi.
“Kami mendengar seluruh keluhan dan protes kalian. Namun, kami tidak bisa mengubah hasil. Tentunya masalah ini akan menjadi perhatian ke depan,” seperti tertulis di Instagram resmi BWF.
“Sama seperti kebanyakan penggemar, kami juga ingin menjadikan bulu tangkis lebih baik lagi. Semoga kejadian ini tidak mengubah persepsi kalian tentang BWF.”
Keputusan wasit tersebut juga membuat Anthony berang. Namun, pebulu tangkis asal Cimahi itu tetap menghormati hasil akhir.
“Tentunya saya sangat kecewa, marah dan merasa keputusan wasit tidak fair. Ini terjadi di poin kritis dan saya merasa tidak ada yang salah. Tapi namanya permainan, saya harus bisa menerima, ada yang menang dan ada yang kalah,” kata Anthony.
-
Anthony Ginting, Dilanda Mimisan di Singapore Open 2022 Untungnya Baik-Baik Saja
-
BWF Sebut Anthony Ginting Pemilik Serangan Mematikan di Tunggal Putra
-
Ini Cara Tak Biasa Anthony Ginting Ketika Dilanda Stres Usai Kalah
-
Jadwal Badminton Vakum Akibat Corona, Anthony Ginting Jaga Kondisi
-
Anthony Ginting dan Shesar Beda Nasib di All England