DBasia.news – Sukses Marc Marquez memastikan titel juara dunia MotoGP 2019 pada lomba putaran ke-15 di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (06/10), bisa ditarik dua kesimpulan.
Pertama, Marquez mempertegas dominasinya sejak kali pertama naik kelas ke MotoGP tahun 2013. Kini ia sudah merasakan enam titel juara dunia kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Kedua, untuk tiga musim berturut-turut, Andrea Dovizioso harus puas, hasil maksimal buatnya adalah runner-up. Artinya ia selalu dikalahkan Marquez.
“Target saya adalah jadi juara dunia dan tidak bisa meraihnya tentu sangat mengecewakan. Apalagi gap antara kami dan Marc lebih lebar ketimbang dua musim terakhir,” Dovi-sapaan akrab Dovizioso menuturkan.
Meskipun begitu, Dovi secara terbuka mengucapkan selamat atas keberhasilan Marquez. Karena pembalap Repsol Honda itu memang tampil fantastis sepanjang musim ini.
Bayangkan jika bisa menyelesaikan lomba, Marquez selalu finis pertama atau kedua. Satu-satunya rapor negatif adalah ketika gagal finis di Sirkuit Austin, Texas.
“Marquez sangat luar biasa. Terlepas dari kecelakaan di Austin, hasil terburuknya adalah finis kedua,” Dovi memberikan pujian. “Kini mengalahkannya semakin sulit. Dia menjadi lebih pintar, musim demi musim. Saya pribadi harus coba dan terus meningkatkan performa. Karena bukan hal mustahil mengalahkannya,” lanjutnya.