DBASIA Network

Kisah Pendamping Atlet Lari Klasifikasi T11 di Asian Para Games

Pendamping Atlet Lari Klasifikasi T11

DBasia.news – Kehadiran guide atau pendamping menjadi faktor penting bagi atlet lari dengan klasifikasi T11 atau mengalami kebutaan. Kehadiran guide sudah seperti bagian dari hidup yang tidak bisa dipisahkan.

Guide tak hanya harus bisa mengimbangi kecepatan sang pelari di lintasan, tetapi juga memahami keinginan dan isi hati dari atlet yang didampinginya. Situasi tersebut yang membuat Bangkit Theo Sanjaya mau mengabdikan hidupnya menjadi pendamping bagi atlet para atletik Indonesia, Susan Unggu.

Theo sama sekali tak pernah mengeluh selama menjadi guide. Bukan soal materi atau prestasi, lebih dari itu, Theo mendapat arti hidup dari berlari di samping Susan.

Theo merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan olahraga. Ia bisa saja menekuni profesi lain, menjadi pelatih atau mungkin pelari.

Akan tetapi, setelah bertemu Susan, pandangan hidup Theo berubah. Ia merasa cukup jika berhasil melihat Susan berdiri di podium.

“Saya merasa lebih berguna seperti manusia ketika menjadi pendamping Susan. Mungkin Tuhan tidak hanya memberikan mata bagi saya untuk melihat, tetapi juga untuk Susan. Saya ingin menjadi mata untuk dia,” tutur Theo kepada BolaSkor.com.

Theo dan Susan mulai dipasangkan pada persiapan ASEAN Para Games 2017 di Malaysia. Sebelumnya Susan pernah berpasangan dengan guide selain Theo.

 

Guide Runner


Namun, Susan mendapat hal yang lebih saat bersama Theo. Kesabaran Theo membuat Susan jadi lebih semangat berlatih.

“Saya sama Mas Theo itu sering bertengkar. Dia suka jail, pernah pas latihan ditinggal, marah, terus baikan lagi,” ujar Susan.

Menjadi guide Susan juga bukan perkara mudah bagi Theo. Sifat atlet asal Maluku yang kerap merajuk sempat membuat Theo pusing.

“Pendekatannya memang benar-benar harus dari hati. Saya memahami betul apa yang Mba Susan mau, kalau dia sedang tidak ingin latihan, tidak bisa dipaksa,” tutur Theo.

“Harus dirayu dulu sampai mau. Biasanya kalau sudah diajak makan, dia langsung luluh,” sambungnya.

Theo juga tidak pernah berharap apapun dari Susan. Jika berhasil meraih medali atau juara, Theo hanya ingin melihat Susan bahagia.

Menurut Theo, peran guide memang penting pada perlombaan para atletik. Namun, medali tak akan bisa didapat kalau sang atlet tidak percaya penuh kepada pendampingnya.

“Kalau menang, itu prestasi yang didapat Susan. Saya hanya mendampingi dia sebaik mungkin agar bisa meraih kesuksesan,” ujar Theo.

Keteguhan dan kesabaran Theo sebagai guide juga dirasakan Susan sebagai support yang tidak didapatnya dari orang lain Ibu dari putri berusia tiga tahun itu berjanji akan memberi Theo hadiah jika berhasil meraih medali pada Asian Para Games 2018.

“Nanti Mas Theo saya ajak makan bakso, ditraktir. Biasanya juga suka makan sama teman teman,” tutur Susan.

 

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?