DBASIA Network

Keuntungan Besar Untuk Indonesia Jika Kejuaraan Dunia Woodball Berhasil Ditarik ke Indonesia

DBasia.news – National Olympic Committee (NOC) Indonesia telah mendukung penuh untuk kejuaraan dunia woodball yang ditarik ke Tanah Air. Ada keuntungan besar yang bisa dirasakan oleh Indonesia jika kejuaraan dunia woodball berdatangan.

Woodball terus berkembang di Indonesia sejak kali pertama masuk tahun 2006 lalu. Saat ini, Indonesia Woodball Association (IWbA) sudah memiliki kepengurusan daerah di 18 provinsi.

18 Pengprov IWbA juga aktif dalam pembinaan. Buktinya, pada kejuaraan nasional (kejurnas) woodball di Lapangan Monumen Pancasila Sakti, Yogyakarta, mulai Kamis (1/12), ada banyak atlet muda yang ikut serta.

Makanya, Wakil Bendahara Umum National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Aang Sunadji, dalam sambutannya, mendukung penuh agar kejuaraan dunia woodball ditarik ke Indonesia.

Menurut Aang Sunadji, ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan Indonesia ketika bisa menarik kejuaraan dunia woodball. Salah satunya menarik minat masyarakat untuk terjun ke dunia woodball.

“Sangat mungkin bahwa kejuaraan dunia woodball ini bisa meningkatkan antusiasme dari masyarakat. Apalagi prestasi woodball Indonesia sangat bagus. Jadi harapannya woodball bisa semakin dikenal,” kata Aang Sunadji, Kamis (1/12) pagi.

Meski baru masuk Indonesia pada tahun 2006, prestasi atlet woodball Tanah Air sangat luar biasa. Pada tahun 2018 lalu, ada tiga atlet Indonesia yang sangat diperhitungkan di dunia.

Salah satu atlet woodball Banten, Ahris Sumaryanto, pernah merajai nomor single stroke. Ia menduduki peringkat satu dunia sejak 2016 lalu. Selain Ahris, ada pula Muhammad Khadiq dan Agus Suardana yang punya nama di dunia.

“Indonesia bahkan sempat mengalahkan Taiwan yang notabene dari sana. Jadi, Indonesia ini punya basic untuk meraih medali di kejuaraan dunia,” tutur Aang Sunadji.

Sementara itu, Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, mendukung penuh ketika banyak kejuaraan woodball bisa digelar di Indonesia, khususnya wilayah DIY.

Dari deretan kejuaraan ini, woodball Indonesia bisa terus berkembang dan diminati masyarakat. Menjadi tantangan besar bagi pengurus IWbA untuk mengembangkan woodball di seluruh penjuru Tanah Air.

“Saat ini kalau kita lihat usia atlet masih bervariasi, dari yang muda hingga senior. Tentu kedepan harapannya ada banyak atlet-atlet muda yang bermunculan,” jelas Djoko Pekik.

Djoko Pekik menilai woodball juga menjadi salah satu cabor menjanjikan. Pasalnya, persaingan untuk menjadi atlet woodball tak seketat sepak bola atau bulu tangkis.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?