DBasia.news – Atlet golf tanah air tak bisa memanfaatkan keunggulan sebagai tuan rumah dan tertinggal dari negara seperti Filipina pada Asian Games 2018. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) baru, Muchdi Purwoprandjono
Kondisi tersebut membuat Muchdi akhirnya tergerak mengajukan diri sebagai ketua PGI periode 2018-2022. Kepengurusan PB PGI di bawah pimpinan Muchdi bahkan optimis bisa meningkatkan prestasi golf Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Muchdi menilai, atlet golf Indonesia tak boleh lagi tertinggal. Apalagi dari negara yang memiliki fasilitas golf minim.
“Saya prihatin dengan golf selama ini. Terutama pada Asian Games 2018. Bayangkan, dari 12 nomor yang tersedia, Indonesia tidak kebagian apa-apa. Ironisnya, raihan kita kalah dari Filipina yang mendapat dua mendali emas,” ujar Muchdi.
“Itulah yang menjadi keprihatinan saya yang paling utama, sehingga saya terpanggil untuk menjadi Ketua Umum PB PGI. Harapan saya tentu prestasi golf bisa meningkat dalam beberapa tahun ke depan,” sambungnya.
Muchdi terpilih sebagai ketua PB PGI melalui Musyawarah Nasional (Munas) pada 29 November 2018 di Surabaya. Saat itu, sebagian peserta Munas PB PGI yang digelar pengurus sebelumnya dianggap ‘cacat hukum’. Selanjutnya, para peserta yang melakukan ‘walk out’ dan menggelar ‘Munas tandingan’ yang sah. Muchdi kemudian terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB PGI periode 2018-2022.
“Seharusnya setelah menerima surat tersebut, PB PGI memanggil semua anggotanya untuk menggelar Munaslub untuk meminta persetujuan untuk menunda Munas,” kata Finanta Rudy, selaku tim Kuasa Hukum PB PGI pimpinan Muchdi.
“Karena tidak digelarnya Munaslub setelah pengurus sebelumnya menerima surat himbauan dari KONI Pusat sehingga kami berpatokan sesuai AD/ART, di mana masa kepengurusan PB PGI sebelumnya sudah berakhir sejak 23 Mei. Oleh karena itulah sebagian peserta memilih ‘walk out’ dan menggelar Munas yang sah dan terpilihlah pak Muchdi sebagai Ketua Umum PB Persatuan Golf Indonesia,” sambungnya.
