Ketika Stefania Palma Bercerita Soal Kedua Anaknya yang Jadi Pembalap Motor

Keluarga Valentino Rossi

DBasia.news – Valentino Rossi dan Luca Marini adalah kakak-adik yang lahir dari rahim ibu yang sama, tapi dengan ayah berbeda.

Walau berbeda ayah, ada satu benang merah yang menyatukan Rossi dan Marini, yaitu sama-sama berkarier sebagai pembalap profesional.

Rossi, sang kakak sudah berstatus juara dunia sembilan kali. Predikat legenda dan salah satu pembalap terbaik di motorsport roda dua layak diraihnya.

Sedangkan Marini tidak punya awal karier secemerlang Rossi. Namun kemenangan yang ia raih pada lomba Moto2 Malaysia, mengindikasikan ia telah berada di jalur yang tepat untuk jadi pembalap hebat.

Luca Marini


Namun jelas darah balap yang ada di dalam diri Rossi maupun Marini bukan berasal dari sosok ayah. Karena ayah keduanya berbeda. Tapi justru dari sang ibu, Stefania Palma.

“Perasaan saya mulai tidak karuan satu minggu sebelum lomba. Saya mulai merasa khawatir,” kata Palma menceritakan perasaannya setiap kali Rossi dan Marini ingin balapan.

Palma pun mengungkapkan rasa khawatirnya semakin membesar sejak Marini mengikuti jejak Rossi sebagai pembalap. Meskipun begitu, ia lebih senang menyaksikan sepak terjang kedua anaknya dari layak kaca.

“Karena rumah merupakan tempat di mana saya bisa melihat keduanya berlomba dengan tenang,” Palma mengungkapkan. “Buat seorang ibu punya dua anak pembalap tidak mudah. Apalagi jantung saya seakan berdetak begitu kencang karena jeda antara lomba MotoGP dan Moto2 tidak lama,” lanjutnya.

Namun pada kesempatan ini, Palma merasa tidak terkejut Rossi bisa merasakan banyak gelar juara dunia. Sebaliknya untuk Marini. Dia bahkan sempat enggan melihat Marini ikutan menjadi pembalap motor.

“Saya sudah berulang kali bilang kepadanya, saya tidak ingin melihatnya seperti Rossi. Nyatanya Marini benar-benar kejutan besar (jadi pembalap). Dia membuktikan sangat bersemangat terhadap balap motor,” Palma menceritakan.

“Saya masih ingat betul momen pertama saya menyadari Marini akan mengikuti jejak Rossi. Dia masih berusia tujuh tahun. Kami pergi bersama melihat lomba di Assen. Saya kaget melihatnya tiba-tiba sangat antusias,” tambahnya.