DBasia.news – Pembalap Repsol Honda Pol Espargaro mengeluhkan timnya kurang responsif atas kesulitan yang dialaminya. Rider Spanyol itu menyebut Honda tidak peduli dengan pengalamannya di tim lama.
Sebagai salah satu pembalap veteran, Espargaro mengantungi banyak pengalaman bersama tim lain. Sebelum bergabung dengan Repsol Honda, Espargaro pernah menjadi pembalap tim asal Austria, KTM selama empat musim.
Seharusnya bekal tersebut mampu dimanfaatkan Repsol Honda untuk melihat kelemahan lawan. Namun nyatanya Repsol Honda justru terkesan cuek, tidak terlalu memedulikan hal tersebut.
“Honda memiliki jalur yang jelas dalam bekerja. Mereka tidak peduli dengan apa yang dilakukan orang lain. Honda percaya dengan potensinya. Mereka sangat kuat dan memiliki teknologi yang tidak dipunyai tim lain. Honda ingin membangun motor dengan caranya sendiri tanpa mengikuti jejak tim lain,” jelas Espargaro dikutip dari tuttomotoriweb.it.
Sikap ini terbukti menjadi bumerang bagi Repsol Honda. Prototipe golden wing yang dipakai mereka justru menjadi bencana. Motor RC213V tidak dapat menghasilkan traksi yang cukup.
Padahal jika Repsol Honda mau mendengarkan masukan Espargaro, mereka dapat meraih posisi yang lebih baik di musim 2021. Sayangnya ego Repsol Honda justru membuat mereka terpuruk. Tengok saja pada klasemen akhir, pembalap KTM, Brad Binder mampu meraih posisi keenam. Sedangkan Pol Espargaro hanya bisa menempati posisi kedelapan.
“Mereka tidak peduli dengan pengalaman yang saya miliki. Mereka hanya peduli dengan gaya balap saya dan apa yang saya butuhkan untuk dapat melaju cepat. Lalu mereka mengambil kesimpulan pribadi,” tutur Espargaro.