DBasia.news – Mantan bos Suzuki, Livio Suppo pada akhirnya angkat bicara soal kepindahan Ken Kawauchi ke Honda. Livio menilai teknisi Suzuki tersebut akan dapat membawa dampak positif kepada Honda.
Hingga kini, kabar kepindahan Ken Kawauchi dari Suzuki ke Honda masih menjadi isu panas yang terus dibicarakan. Tidak sedikit orang yang menilai kehadiran Ken dapat menjadi angin segar bagi pabrikan berlambang sayap mengepak itu.
Hal ini turut diyakini oleh Livio Suppo. Pria yang juga pernah menduduki posisi sebagai Projects Leader Ducati selama 11 tahun ini menilai Ken memiliki kapabilitas untuk merubah Honda menjadi lebih baik.
“Ken merupakan Direktur Teknis Suzuki. Artinya semua tim teknis akan memberikan laporan kepadanya setiap menjalani latihan bebas dan balapan. Dia akan memimpin semua rapat teknikal, jadi Ken sangat baik mengumpulkan informasi dan memberikannya kembali ke pabrik,” kata Livio Suppo, dilansir dari motogp.com.
“Khususnya di produsen Jepang, karena tidak mudah memberikan informasi dari lintasan balap ke pabrik dan juga dari pabrik ke lintasan balap. Ini merupakan bagian terpenting dari pekerjaannya. Sangat krusial mereka harus memiliki visi yang sama dan orang-orang di lintasan harus percaya pabrik, demikian juga sebaliknya. Jika mereka tidak memiliki gagasan yang sama, maka muncul kekacauan dalam pengembangan motor,” tambahnya.
Namun bukan berarti kehadiran Ken dapat merubah performa motor Honda secara signifikan. Livio yakin Ken tidak akan melakukan inovasi agresif dan cenderung mengikuti pola kerja yang sudah pernah dilakukannya di Suzuki dulu.
“Saya tidak berpikir Ken akan membangun motor baru. Saya memprediksi akan sama seperti yang dilakukannya di Suzuki dan dia akan melakukannya dengan sangat baik. Dia akan menolong semua orang di HRC (Honda Racing Corporation) untuk menuntun ke arah yang sama, di mana hal tersebut sangat penting. Saya katakan arah yang sama, bukan arah yang benar karena terdapat perbedaan besar,” jelas Livio.
“Jika semua orang bekerja di arah yang sama, kamu akan mengerti apakah arah tersebut benar atau tidak. Jika orang-orang bekerja di arah saling berlawanan, maka tidak ada yang tahu apa yang benar dan salah. Motor bisa menjadi sampah dan tidak ada uang mengetahui kesalahan siapa. Sangat penting tidak menciptakan perang internal antar pihak yang percaya gagasannya lebih ba dibandingkan orang lain,” tutupnya.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao