DBasia.news – Petinggi Yamaha yaitu Lin Jarvis merasa kesal dengan kepergian Maverick Vinales pada pertengahan musim ini. Hal tersebut membuat Yamaha kesulitan bersaing di klasemen tim dan konstruktor.
Sampai seri terakhir di MotoGP Amerika Serikat, Yamaha masih berada di posisi kedua klasemen tim ataupub konstruktor. Tim garpu tala ini kalah saing dari rival terkuat mereka, Ducati.
Menanggapi posisi di klasemen sekarang, Lin Jarvis kecewa karena Yamaha berjuang seolah-olah dengan satu pebalap saja (Fabio Quartararo).
Maverick Vinales yang harusnya jadi tandem kuat Quartararo justru tampil melempem dan hengkang ke Aprilia di tengah musim.
“Kami telah kehilangan banyak balapan dengan kasus Maverick. Kemudian, datang perpisahan dan pergantian dengan Cal Crutchlow (pembalap penguji Yamaha) di Silverstone dan Aragon di tim kami. Karena hal itu, kami kehilangan empat balapan atau lebih. Dan karena itu juga, banyak poin berharga terbuang bagi konstruktor dan tim,” ucap Jarvis.
“Rekan satu tim baru, Fabio sejauh ini (Crutchlow) mengumpulkan nol poin. Tentu saja, pembalap pengganti tidak pernah sekompetitif pembalap biasa karena kualitas pembalap di grid saat ini sangat tinggi,” imbuhnya.
Yamaha sendiri sejatinya sudah mempromosikan Franco Morbidelli untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Vinales. Akan tetapi, Morbidelli juga belum pulih total dari cedera lututnya. Semenjak comeback, Morbidelli belum bisa tampil kompetitif di papan atas lagi.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao