DBasia.news – Gelar juara China Open 2019 gagal dipertahankan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Pebulu tangkis asal Cimahi itu takluk dari Kento Momota dengan skor 21-19, 17-21, dan 19-21, Minggu (22/9).
“Memang ketat pertandingannya, waktu ketinggalan 3-9 di gim ketiga, memang saya banyak mati sendiri. Waktu ketinggalan itu saya pikir ya coba saja, kan belum game,” kata Anthony.
“Semua ragu dibuang saja, yang penting saya coba dulu. Di akhir itu saya memang kesal sendiri karena keulang lagi bikin kesalahan,” sambungnya.
Anthony mengakui kekalahan dari Momota membuatnya kecewa berat. Padahal, tahun lalu, Anthony berhasil membuat Momota bertekuk lutut dan membawa pulang gelar juara China Open 2018.
Di partai final kali ini, Anthony mengaku terlalu ragu mengambil keputusan. Hal tersebut berimbas dengan kesalahan yang banyak dilakukannya.
“Ragu itu muncul dari pikiran yang tidak dikontrol, jadi tadi saya coba balik fokus, yang penting siap capek dulu,” ujar Anthony.
“Waktu itu saya coba ubah strategi dan banyak dapat poin, tapi saya ketinggalan terlalu jauh, sehingga Momota sudah antisipasi dan kembali ke pola awal,” lanjutnya.
MeskiAnthony Sinisuka Ginting kalah, Indonesia tetap membawa pulang gelar dari China Open 2019 lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. The Minions menjadi juara setelah mengalahkan kompatriotnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di partai final.
-
Anthony Ginting, Dilanda Mimisan di Singapore Open 2022 Untungnya Baik-Baik Saja
-
Kento Momota Punya Motivasi Berbeda di Dunia Bulu Tangkis
-
Kento Momota Positif COVID-19, Tim Jepang Mundur dari Thailand Open
-
Libur Bertanding, Kento Momota Merasa Ada yang Hilang di Hidupnya
-
BWF Sebut Anthony Ginting Pemilik Serangan Mematikan di Tunggal Putra