DBasia.news – Indonesia kalah tipis dari Denmark di babak kualifikasi grup Piala Sudirman 2019. Legenda bulutangkis, Rudy Hartono, menyebut itu bukti jika kekuatan Indonesia tidak merata.
Indonesia kalah 2-3 dari Denmark. Meski susah payah, tim Merah Putih tetap lolos ke perempatfinal sebagai juara grup.
Rudy menilai kekalahan tim Merah Putih dari Denmark sudah diprediksi. Sebab, secara kekuatan Indonesia sejatinya tak merata.
“Mana ada yang tak susah payah, semua susah, materinya pas-pasan gitu,” kata Rudy.
Di antara sektor yang ada, ganda putra yang paling kuat. Apakagi dengan diboyongnya tiga pasang sekaligus; Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto. Kemudian, diikuti ganda putri yang diperkuat Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan satu pemain Ni Ketut Istirani Mahadewi.
“Ganda campuran ini memang tak terlalu stabil sejak Liliyana Natsir pensiun. Tapi, harusnya Tontowi Ahmad yang dimainkan. Dia sudah biasa,” dia menjelaskan.
“Begitu untuk tunggal putra sebenarnya kalau melihat kekuatan mereka sekarang tak terlalu buruk. Tapi kadang nggak pas dalam artian mental bertandingnya siap atau enggak,” katanya.
Dia menilai, sudah saatnya Anthony Sinusuka Ginting dan Jonatan Christie menjadi tumpuan.
“Anthony dan Jonatan itu dua-duanya kan sudah pengalaman, jangan anggap keduanya muda lagi. Kalau dibilang muda, mau sampai kapan? masa dia nggak bisa,” dia menjelaskan.
-
Kalahkan Korea Selatan 3-0, China maju ke final Piala Sudirman
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016