DBasia.news – Sebanyak 430 atlet junior taekwondo dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional Junior 2018 di Jakarta pada 14-16 Desember demi menjadi atlet-atlet pelapis tim senior pemusatan latihan nasional Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).
“Kejuaraan ini juga menjadi bagian dari proses pembinaan. Kami akan melihat sejauh mana hasil pembinaan atlet-atlet junior di daerah. Pada pemandu bakat dari PBTI akan memantau sebagian atlet junior itu akan kami siapkan menjadi pelapis tim senior saat ini,” kata Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman selepas membuka Kejurnas Junior 2018 di GOR POPKI Cibubur Jakarta Timur, Jumat.
PBTI, menurut Marciano, membutuhkan regenerasi atlet-atlet pelatnas guna mengikuti sejumlah kejuaraan internasional baik kejuaraan tunggal ataupun kejuaraan multi-cabang olahraga seperti SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade.
“Para peserta merupakan atlet-atlet binaan PPLP di berbagai provinsi ataupun atlet-atlet dari klub taekwondo di Indonesia. Atlet-atlet itu kami persiapkan untuk mengikuti latihan di dalam negeri ataupun di luar negeri,” kata Marciano.
Atlet-atlet junior taekwondo itu terbagi dalam dua kategori kejuaraan yaitu kategori kyorugi atau tarung dan kategori poomsae atau jurus.
Kategori kyorugi terdiri dari 10 kelas putra dan 10 kelas putri. Sedangkan kategori poomsae terdiri dari lima kelas pertandingan yaitu individual putra, individual putri, tim putra, tim putri, dan pasangan.
Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas Junior 2018 Tubagus Ade Lukman menegaskan ajang kejuaraan itu menjadi seleksi tim nasional yang akan turun dalam Kejuaraan Junior Asia 2019.
“Tim pemandu bakat PBTI akan melakukan seleksi dengan ketat untuk mengidentifikasi bakat atlet junior nasional bukan hanya dari sisi taktik ataupun teknik, melainkan juga dari sisi postur tubuh yang ideal sebagai atlet taekwondo,” kata Ade Lukman.