DBasia.news – Menilai telah membuat kemajuan dalam hal adaptasi dengan motor Moto2, Jorge Martin membidik titel Rookie of The Year.
Setelah kesuksesan menggondol gelar juara Moto3 2018, pembalap Spanyol itu promosi ke kategori intermediate bersama Red Bull KTM Ajo. Tetapi, walau didukung tim papan atas, Martin kesulitan untuk menunjukkan penampilan bagus.
Dari sembilan balapan yang telah dilaluinya, ia baru mengumpulkan 10 poin. Berbanding jauh dengan rival sesama rookie Enea Bastianini, mengoleksi 58 poin dan bercokol pada peringkat kesembilan klasemen sementara.
“Secara keseluruhan positif, karena kami telah membuat kemajuan dan sejak balapan pertama saya beradaptasi dengan motor. Saya telah mendapatkan pengalaman dan saya belajar apa yang diperlukan untuk mengendarai motor Moto2,” ujar Martin mengomentari performa pada paruh pertama musim.
“Saya kira saya punya kecepatan yang diperlukan dan saya sangat senang dengan bagaimana tim bekerja dengan saya, terlepas dari kemunduran yang kami alami.
“Kita harus ingat bahwa ini adalah tahun pertama saya di kelas (Moto2). Secara umum, saya puas dengan bagaimana sembilan balapan pertama yang sudah berjalan.”
Satu hal yang menjadi catatan Martin untuk ditingkatkan, yakni performa di akhir balapan. Ia juga merasa masih lemah dalam pengelolaan ban, membuatnya kesulitan mempertahankan penampilan.
Bicara soal target paruh kedua musim, Martin rupanya enggan menyerah dalam perebutan titel rookie terbaik. Pun demikian, Spaniard sadar selisih poin begitu jauh dari Bastianini.
“Saya ingin terus berjuang untuk menjadi Rookie of The Year di Moto2,” tekadnya.
“Itu akan sulit, karena kami 48 poin di belakang rookie terbaik saat ini. Namun saya kira kami masih punya peluang.
“Target lain pada paruh kedua musim ini adalah mencoba untuk finis 10 besar di setiap balapan.”