DBasia.news – Jorge Lorenzo belum bisa memaksimalkan motor Honda RC213V plus ia juga terus dibebat cedera. Dua hal ini jadi alasan dirinya belum meraih hasil positif pada musim debutnya bersama Repsol Honda.
Tercatat sampai MotoGP 2019 menggelar 14 putaran, hasil terbaik pembalap asal Spanyol itu adalah posisi 12 di MotoGP Argentina dan Spanyol. Pada lomba terakhir di Aragon, ia bahkan merasakan hasil terburuk musim 2019 dengan finis 20.
Usai lomba MotoGP Aragon, Lorenzo pun mengetahui alasan dirinya masih sulit menalukkan motor Honda RC213V. Alasan ini didapat setelah ia berbincang langsung dengan Direktur Teknis Honda Racing Corporation, Takeo Yokoyama.
“Saya bicara dengan Takeo. Dan jelas, karena Honda meningkatkan power motor, kami punya masalah saat menikung menggunakan motor baru,” Lorenzo menuturkan.
“Jadi, Marc (Marquez) bisa memanfaatkan kelebihan power motor tim tanpa kehilangan banyak waktu ketika menikung,” lanjut eks pembalap Ducati dan Yamaha itu.
Bukan rahasia lagi, Lorenzo memang dikenal sebagai pembalap yang sangat andal dalam menikung. Karena kemampuan inilah, ia bisa meraih tiga titel juara dunia MotoGP bersama Yamaha.
Karena kebetulan, motor Yamaha YZR-M1 punya performa mumpuni dalam menikung. Kini Lorenzo hanya bisa menunggu sampai MotoGP 2020 untuk merasakan motor Honda yang lebih baik ketika melahap tikungan.
“Saya coba motor baru (Honda) di Jerez, saya melihat ada sesuatu yang menghilang ketika menikung. Saya bilang ke teknisi, tapi mungkin suda terlambat menemukan solusi dan kami harus berlomba dengan mesin ini,” cerita Lorenzo.
“Tentu saja, Honda sekarang sedang bekerja untuk menjaga power besar yang menjadi kelebihan signifikan pada motor. Tapi juga mengkorelasikan lewat performa menikung di motor musim 2020,” tambahnya.