<strong>Jorge Lorenzo Sebut Yamaha Belum Bisa Samai Kekuatan Ducati</strong>

DBasia.news – Eks pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menilai Yamaha masih belum bisa menyamai level Ducati saat ini meski Fabio Quartararo berhasil menjadi juara musim 2021.

Musim ini Fabio Quartararo sukses mengembalikan kejayaan Yamaha usai para pebalapnya kesulitan untuk bersaing di barisan depan selama bertahun-tahun. Pasalnya, sejak terakhir pabrikan asal Jepang itu meraih gelar pebalap pada 2015 lalu, MotoGP didominasi oleh Honda dan Ducati.

Bergabungnya Quartararo pada 2019 lalu bersama tim satelit Petronas SRT memberikan harapan besar bagi mereka. Pebalap asal Prancis itu hanya butuh tiga tahun untuk mendapatkan gelar pertamanya di kelas premier.

Meski ia tampil kuat sepanjang kejuaraan tahun ini, eks pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, merasa Yamaha kini masih membutuhkan banyak peningkatan dan belum bisa menyamai level Ducati.

“Saya melihat musim 2022 dipenuhi warna merah,” kata Lorenzo dilansir dari Motorsport.com.

“Saya sudah pernah mengatakan tahun ini bahwa Ducati akan menjadi juara dunia, meski pada akhirnya Fabio yang berhasil melakukannya,” ia menjelaskan.

“Saya pikir Ducati telah membuat langkah besar dan kredit sebesar-besarnya diberikan kepada Gigi Dall’Igna. Setiap tahun dia memastikan Ducati berada di depan dan membawa sesuatu yang baru, sementara yang lainnya harus mengejar,” lanjutnya.

“Saya pikir tidak adil karena mereka belum memenangi gelar MotoGP, melihat apa yang telah mereka lakukan di masa lalu. Tapi saya rasa mereka memiliki peluang besar musim depan,” tutur pria asal Spanyol itu.

Jorge Lorenzo yang memiliki lebih banyak pengalaman di ajang MotoGP pun menyarankan Fabio Quartararo agar bertahan bersama Yamaha. Menurutnya, itu merupakan hal terbaik untuk masa depannya jika ingin menorehkan lebih banyak prestasi.

“Ketika Anda memenangi gelar, hal terbaik adalah bertahan dengan tim yang sama. Jika Anda meninggalkan tim, maka Anda memerlukan motivasi baru, seperti yang saya lakukan bersama Ducati setelah sembilan tahun dengan Yamaha,” ujarnya.

“Tapi, pada akhirnya selalu ada risiko besar, jadi itu adalah analisis yang harus dilakukan oleh Fabio. Tak ada yang meragukan, meski memenangi gelar, Yamaha terlihat tidak selevel dengan Ducati, yang berarti harus ada perubahan besar,” tambah Lorenzo.

“Jika Anda melihat GP15 dan GP22, maka Anda akan melihat motor yang sangat berbeda. Sedangkan motor Yamaha kurang lebih sama setiap tahunnya. Namun, ini merupakan filosofi mereka dan mereka terus bekerja keras untuk meningkatkan performanya,” tukasnya.