DBasia.news – Jorge Lorenzo meninggalkan Ducati untuk pergi ke Repsol Honda pada MotoGP 2019. Padahal ia baru memperkuat Ducati selama dua tahun.
Manajer Ducati, Davide Tardozzi, menyebut Jorge Lorenzo terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Padahal, X-Fuera bisa saja menjadi juara dunia bersama pabrikan asal Italia tersebut.
Lorenzo memulai musim kurang baik bersama Ducati pada awal kedatangannya. Rider asal Spanyol itu tak berhasil merebut kemenangan sekalipun.
Memasuki musim kedua, penampilan Lorenzo mulai membaik. X-Fuera berhasil merebut kemenangan pertama di Mugello
Namun, Lorenzo tetap memilih hengkang dari Ducati. Juara dunia MotoGP tiga kali itu memilih berlabuh ke Repsol Honda.
Setelah memutuskan tidak memperpanjang kontrak dengan Ducati, penampilan Lorenzo justru meningkat. Pembalap asal Spanyol itu langsung meraih dua podium utama secara beruntun.
“Sayangnya, Lorenzo membayar kepercayaan kami terlalu lambat. Andai dia bisa bersabar sedikit, bukan tidak mungkin gelar juara dunia itu bisa didapat,” ujar Tardozzi dikutip dari Tuttomotoriweb.
“Saat dia memutuskan pindah ke Honda. Mendadak penampilannya berubah. Mungkin saat itu pikiran Lorenzo sudah jernih sehingga bisa membalap dengan lebih natural,” sambungnya.
Sebagai pengganti Jorge Lorenzo, Ducati menunjuk Danilo Petrucci sebagai pengganti. Adapun Andrea Dovizioso tetap dipertahankan pabrikan yang bermarkas di Bologna tersebut.
-
Lorenzo Akui Tidak Suka Namun Tidak Benci Terhadap Simoncelli
-
Raih Podium Pertama, Marc Marquez: Ada Strateginya
-
Lorenzo Sebut Fabio Quartararo Tampil Konsisten Karena Gaya Balapnya
-
Bagnaia Bukan Pewaris Takhta Rossi
-
Di Balik Suksesnya Ducati Saat Ini Ada Peran Dovizioso, Lorenzo, Petrucci, dan Iannone