DBasia.news – Pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco, tak pernah cemburu dengan pamor Fabio Quartararo yang terus naik. Zarco mencoba berpikir positif untuk kebangaan Prancis.
Sebelum Quartararo melakukan debut pada 2019, Zarco merupakan pembalap kebangaan Prancis. Namun, selepas dari Yamaha Tech3, pamor Zarco sempat menurun.
Perjalanan Zarco bersama KTM pada 2019 memang tidak mulus. Pada pertengahan musim, juara dunia Moto2 itu memutus kontrak dengan pabrikan asal Austria tersebut.
Saat Zarco terpuruk, Quartararo jusrtu gemilang. Rider berusia 22 tahun tersebut merebut tujuh podium pada musim debutnya.
“Perhatian orang-orang kepada saya memang sempat hilang, namun kala itu saya sudah terlalu galau atas apa yang terjadi di KTM,” ujar Zarco dikutip dari Tuttomotoriweb.
“Melihat Quartararo, saya pun berpikir, ‘Setidaknya ini bagus untuk Prancis’. Lewat performa saya dan Quartararo, ketertarikan pada motor di Prancis jadi meledak,” imbuhnya.
Bagai bangkit dari abu, setelah perjalanan tidak menyenangkan bersama KTM, Zarco bangkit dengan Pramac Ducati. Dari dua balapan, Zarco langsung memuncaki klasemen sementara MotoGP 2021.
Pada balapan di MotoGP Doha, Zarco dan Quartararo bersaing ketat. Pada akhirnya, Quartararo menjadi pemenang, sementara Zarco di posisi kedua.
“Kini, kita bisa bilang bahwa saya telah kembali. Kini Prancis punya dua rider top. Tentu rivalitas di antara kami bisa terjadi dan itu manusiawi, namun pada akhirnya Fabio Quartararomasih muda, dan ia rider Prancis, jadi memang bagus untuk negara kami,” ujar Zarco.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao