DBasia.news – Banyak yang mengira bahwa Jimmy Butler akan bertahan di Philadelphia 76ers di NBA 2019-20. Namun, faktanya, ia justru menyebrang ke Miami Heat, tim yang bahkan gagal lolos ke playoff.
Alasan terkuat Jimmy untuk bergabung dengan Heat adalah budaya juara yang sudah ia dengar sejak lama. Bagaimana cara Heat berlatih setiap harinya, budaya untuk memiliki mental juara, dan lingkungan yang baik di organisasi.
“Saya sangat semangat ketika mengetahui bahwa saya punya kesempatan untuk menjadi bagian dari tim ini. Saya langsung berkata iya. Karena saya benar-benar butuh budaya dan lingkungan seperti ini di hidup saya sekarang,” ujar pemain yang merasakan medali emas Olimpiade 2016 ini.
Namun jika ukurannya prestasi dalam satu dekade terakhir, Heat memang salah satu tim terbaik di NBA. Kurun waktu itu, Heat lolos ke playoff sebanyak enam kali dan empat di antaranya berakhir di final serta mendapatkan dua gelar juara.
Selain itu, keberhasilan Heat merekrut Tyler Herro pada NBA Draft 2019 turut membulatkan tekad Jimmy untuk meninggalkan 76ers. Menurutnya Herro adalah pebasket yang kuat baik dari segi fisik maupun psikologi.
Kemudian ada faktor dukungan penonton juga yang membuat Jimmy bersedia dilatih Erik Spoelstra, salah satu coach terbaik di NBA. Dukungan dari para penggemar Heat cukup luar biasa,” ujarnya. “Apa yang mereka tunjukkan untuk Dwyane Wade pada saat pensiun menjadi salah satu alasan mengapa saya ingin bermain di sini,” Tutup Jimmy.