DBASIA Network

Jika Roger Federer Pensiun, Simona Halep Anggap Itu Sebagai Tragedi

DBasia.news – Hanya ada satu petenis dalam sejarah yang memiliki banyak penggemar, bahkan di antara sesama petenis, yakni Roger Federer dan Simona Halep merupakan salah satu dari penggemarnya.

Federer telah memegang sejumlah rekor dan menjadi ikon dari dunia tenis. Baru-baru ini, petenis peringkat 2 dunia putri mengungkapkan kisah terkait sang maestro tenis.

Petenis yang telah memenangkan 22 gelar turnamen WTA, termasuk dua gelar Grand Slam, pernah bertengger di peringkat 1 dunia sebanyak dua kali sampai saat ini (2017 dan 2019). Kalah dari Iga Swiatek di babak keempat French Open musim 2020, ia melewatkan peluang untuk kembali ke posisi puncak. Tetapi, ia melalui musim 2020 yang cukup gemilang dengan mencatatkan 23 kemenangan dan tiga kekalahan.

Petenis berkebangsaan Rumania pernah berpartisipasi di Wimbledon musim 2007 kategori junior. Sementara ia berada di sana, ia melihat Federer untuk kali pertama. Ia berkesempatan berbicara dengan bintang tenis Swiss dan semakin mengaguminya.

“Saya melihatnya di sana, saya seakan membeku, saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi, dan menyerahkan tanda pengenal serta bertanya padanya apakah ia bisa memberi tanda tangannya kepada saya,” kenang Halep.

Sejumlah pihak mungkin berpikir bahwa setelah mendominasi sebuah olahraga lebih dari satu dekade, seorang atlet bisa berubah, tetapi tidak dengan Federer. Petenis yang telah mengantongi 20 gelar Grand Slam masih tetap menjadi sosok terbaik ketika memperlihatkan sikap penuh kehangatan dan ramah.

“Rasanya penuh kehangatan dan ia menyalurkan perasaan yang sangat menyenangkan. Meskipun ia sangat terkenal dan sangat handal di dunia tenis, ia berbincang dengan saya dan mengharapkan yang terbaik bagi saya,” tambah Halep.

Petenis peringkat 5 dunia tidak bermain lebih dari satu turnamen pada musim 2020 akibat cedera lutut. Meski ia absen hampir di sepanjang musim 2020, ia memenangkan penghargaan petenis favorit versi penggemar untuk kali ke-18 secara beruntun.

Menginjak usia 39 tahun, ia masih mengincar untuk memenangkan medali emas Olimpiade bagi negaranya. Tetapi sejumlah pakar mengklaim bahwa peluangnya untuk memenangkan medali emas tidak begitu tinggi.

“Ia adalah idola bagi semua generasi kami. Seorang jenius dari sudut pandang saya dan akan sangat menyedihkan bagi olahraga ini ketika Federer akhirnya pensiun. Tetapi saya pikir, ketika ia memutuskan hal itu, itu akan menjadi keputusan yang bijak. Kehidupan berarti sesuatu selain tenis. Ia tidak muda lagi dan hal yang telah ia capai sangat luar biasa,” jelas Halep.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?