DBasia.news – Setelah beban menyandang status nomor satu dunia lepas, Naomi Osaka kini menatap Wimbledon dengan perasaan yang sudah tidak lagi menanggung beban berat.
Petenis asal Jepang berusia 21 tahun itu harus mengalami kenyataan bahwa impiannya untuk merebut gelar Grand Slam ketiga kali berturut-turut musnah setelah tersingkir di Roland Garros pada babak ketiga French Open.
Dia mengaku kekalahan melawan Katerina Siniakova yang saat itu berperingkat 42, justru hal terbaik yang dapat terjadi pada pemain yang tidak nyaman menjadi puncak sorotan tersebut.
Sejak itu, dia kehilangan status nomor satu dunia dan akan memasuki Wimbledon pekan depan dengan predikat nomor dua dunia. Osaka justru senang dengan status barunya ini.
“Sepanjang musim turnamen tanah liat saya, status nomor satu itu menjadi masalah dan itu terbukti karena saya tertekan sepanjang waktu,” kata Osaka.
Kini Osaka mengaku senang turun gelanggang dengan tidak menyandang beban berat yaitu sebagai pemain nomor satu dunia.
Pada French Open lalu, Osaka mengeluhkan tekanan yang dihadapinya sehingga dia diserang sakit kepala stres dan kelelahan terus-terusan.