DBasia.news – Persiapan berbeda jelang Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Basel, Swiss, 19-25 Agustus dilakukan skuat tunggal putri. Rionny Mainaky selaku pelatih tak hanya membekali Fitriani dkk. dengan latihan teknis, tetapi juga non teknis.
Rionnya menilai tunggal putri Indonesia memiliki masalah mentalitas. Baik Gregoria Mariska Tunjung atau Fitriani sudah menyerah duluan saat melihat lawan mereka memiliki peringkat lebih tinggi.
Hal tersebut yang ingin dibuang Rionny dari pikiran anak asuhnya. Meski persaingan di Kejuaraan Dunia sangat ketat, bukan tidak mungkin Fitriani atau Gregoria bisa keluar sebagai juara.
“Yang terpenting mereka harus bermain lepas, hal-hal non-teknis dan lain-lainnya dibuang. Jadi, biar tidak ada beban. Kalau melawan pemain (level) di atasnya, jangan sampai berpikir lawannya berat,” ujar Rionny.
“Jadi agar tidak berpikiran seperti itu (kalah sebelum bertanding), kita harus punya rencana di setiap langkah. Dari terima service kita sudah tahu mau bagaimana, sudah tahu mau bagaimana,” sambungnya. Gregoria mendapat jatah bye dan langsung melaju ke babak kedua Kejuaraan Dunia 2019. Sementara Fitriani tampil sejak babak pertama menghadapi wakil Jerman, Yvonne Li.