DBasia.news – Carlos Sainz mencatatkan rekor sebagai pebalap Formula 1 yang meraih poin terbanyak saat ini, namun pria asal Spanyol itu tak pernah menorehkan kemenangan.
Carlos Sainz mampu menjalani tahun pertamanya bersama Ferrari dengan sangat baik pada kejuaraan F1 2021 lalu. Dengan total koleksi 164,5 poin, pria asal Spanyol itu sukses bertengger di peringkat kelima klasemen akhir pebalap dan hanya kalah dari empat pebalap dari dua tim terkuat di Formula 1, Mercedes dan Red Bull Racing.
Sainz juga berhasil mengalahkan rekan satu timnya, Charles Leclerc. Pebalap yang sudah tiga musim lebih dulu bergabung ke Ferrari (sejak 2019) tersebut hanya mampu menutup musim di peringkat ketujuh klasemen akhir pebalap.
Namun ada ironi di balik musim terbaik Carlos Sainz dalam tujuh musim berkarier di ajang Formula 1 tersebut. Sepanjang kariernya di kelas utama, pebalap berusia 27 tahun itu secara keseluruhan berhasil dua kali finis P2 dan empat kali P3. Namun, ia belum pernah memenangi satupun balapan.
Tambahan 164,5 poin pada musim 2021 membuat Sainz kini berada di peringkat teratas pebalap dengan poin terbanyak (536,5 poin) tetapi belum pernah memenangi perlombaan di F1.
Dalam 10 besar daftar pebalap dengan total raihan poin besar namun belum pernah naik podium utama Formula 1, ada empat pebalap yang masih aktif.
Selain Sainz, ada Lando Norris (McLaren) di peringkat keempat (306 poin), Alexander Albon (Williams) di peringkat ketujuh (197), dan Lance Stroll (Aston Martin) di peringkat kedelapan (176 poin).
Selain mereka, di urutan 10 besar ada nama-nama eks pebalap F1, yakni Nico Hulkenberg (P2, 521 poin), Romain Grosjean (P3, 391 poin), Nick Heidfeld (P5, 259 poin), Daniil Kvyat (P6, 202 poin), Kevin Magnussen (P9, 158 poin), serta Kamui Kobayashi (P10, 125 poin).
Sejak melakukan debutnya di Formula 1 pada 2015, Sainz sudah turun dalam 140 seri balapan. Ia juga tercatat pernah memperkuat empat tim: Toro Rosso (2015-2017), Renault (2017-2018), McLaren (2019-2020), dan Ferrari (sejak 2021).
Sejauh ini ia belum pernah merengkuh pole position. Posisi start terbaiknya yakni berada di urutan kedua. Namun, musim lalu Sainz empat kali menjejakkan kaki di tangga podium: P2 di GP Monako, dan P3 masing-masing di GP Hungaria, GP Rusia, dan GP Abu Dhabi.
Kendati demikian, peluangnya untuk merebut kemenangan di Formula 1 terbuka cukup lebar pada kejuaraan musim 2022. Apalagi regulasi teknik baru membuat peluang para pebalap relatif sama.
Ditambah, Ferrari terus melakukan pengembangan mobil yang inovatif. Motivasi pabrikan asal Italia tersebut untuk menghadapi F1 2022 juga kian bertambah setelah tahun lalu memenangi persaingan perebutan peringkat ketiga klasemen konstruktor melawan McLaren.