DBasia.news – Wacana naturalisasi pemain asal Afrika hanya omong kosong. Hingga saat ini, belum ada perkembangan tentang rencana Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) tersebut.
Hal di atas diungkapkan langsung oleh pelatih tim nasional basket Indonesia, Fictor Roring. Seperti diketahui, Perbasi memiliki rencana besar dalam memuluskan misi tampil pada ajang FIBA World Cup 2023 di Indonesia.
Sebanyak 10 pemain asal Afrika berusia di bawah 16 tahun bakal diboyong demi memuluskan langkah Indonesia tampil pada kejuaraan dunia.
Langkah naturalisasi ini diambil karena sejauh ini tidak ada pemain Indonesia yang memiliki tinggi lebih dari 205 cm pada usia di bawah 16 tahun. Namun, wacana itu belum terealisasi hingga saat ini.
“Belum ada perkembangan. Saya sudah ikut rapat soal itu dari setahun lalu, tetapi hingga saat ini masih menjadi wacana kosong,” ujar pelatih yang akrab disapa Ito tersebut.
Menurut peraturan FIBA, pemain di bawah usia 16 tahun bakal mendapat status berbeda dan tidak dianggap sebagai pemain naturalisasi. Hal ini memungkinkan Indonesia memakai lebih dari satu pemain asal Afrika pada FIBA Asia 2021.
Dari 10 pemain asal Afrika yang mengikuti seleksi, Perbasi bakal memilih sebanyak tiga pemain. Nantinya pemain tersebut bakal menjalani latihan bersama di dalam dan luar negeri.
Dewan Penasihat Perbasi, Erick Thohir, sempat menjelaskan alasan merekrut pemain naturalisasi. Percepatan prestasi semacam ini sudah banyak dilakukan negara lain.
“Bukan berarti tak mau membina pemain basket, namun ini demi percepatan pembangunan prestasi. Hampir semua negara sudah melakukannya,” ujar Erick.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Sepi Peminat Di NBA, DeMarcus Cousins Berpotensi Hijrah Ke Liga China
-
Final Wilayah Timur NBA: Miami Heat Selangkah Lagi ke Final NBA