DBasia.news – Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, soal rumor yang menyebut timnya akan bekerja sama dengan dua tim satelit pada MotoGP 2022 mendatang. Suzuki dan Aprilia jadi dua tim pabrikan di MotoGP yang hingga sekarang belum punya tim satelit.
Sementara Suzuki sendiri sejak beberapa tahun kebelakang sudah sering merencanakan punya tim satelit sendiri demi membantu mengembangan motor GSX-RR mereka. Potensi pembentukan tim satelit semakin memanas setelah mereka membuktikan kualitas motor GSX-RR dengan menjadi juara dunia pada MotoGP 2020.
Tak heran jika beberapa tim independen yang sudah mapan turut masuk dalam rumor mengenai tim mana yang akan bergabung dengan skuat asal Hamamatsu. Ada tiga tim independen yang tengah dikaitkan dengan tim ini. Mereka adalah Gresini, Petronas SRT, hingga tim besutan Valentino Rossi yaitu VR46.
VR46 sendiri kabarnya akan menurunkan tim balap di kelas premier pada 2022. Meskipun di MotoGP 2021 mendatang mereka telah bekerja sama dengan tim Esponsorama Racing, namun menurunkan tim VR46 Sky Racing seutuhnya tentu menjadi tujuan utama mereka.
Kebetulan, Brivio sendiri juga memiliki kedekatan dengan Rossi selaku pemilik tim. Sebagaimana diketahui, Brivo pernah mengakui bahwa sudah ada pembicaraan dengan salah satu tim di MotoGP. Namun, dia masih merahasiakan tim yang dimaksud.
Tim ini juga dikabarkan tengah dekat dengan tim Gresini yang musim depan akan berpisah dengan tim Aprilia.
Namun Brivio hanya memberikan kisi-kisi tenggat waktu untuk memutuskan apakah Suzuki akan menurunkan tim satelit atau tidak. Brivo menyebut bahwa keputusan perihal tim satelit akan datang paling lambat pada bulan April.
“Targetnya [untuk memiliki tim satelit] adalah 2022, kami harus memutuskan lebih awal, menurut saya sebelum Maret, April paling lambat. Jika tidak, kami tidak memiliki waktu untuk mempersiapkannya. Ini masih dalam proses dan kami belum membuat keputusan,” ungkap Brivio sebagaimana dilansir dari Motorsport.
Brivio menyebut bahwa desakan akan keberadaan tim satelit sudah muncul dari kalangan insinyur Suzuki. Potensi data yang lebih banyak menjadi alasannya.
“Di atas trek kami merasa kami memerlukan lebih banyak informasi dan dua pembalap di situasi yang sama itu tidak cukup. Lebih-lebih, ketika menghadapi cuaca yang tidak menentu di mana hanya ada sedikit sesi di lintasan kering. Lebih banyak pembalap artinya lebih banyak informasi.”
“Sebagai tim pabrikan kami menginginkan lebih banyak data dan pertukaran informasi. Namun, proyek ini harus mendapat persetujuan dari manajemen dan ini sedang dikerjakan,” pungkasnya.
-
Perjudian Davide Brivio Memilih Joan Mir di Tahun 2019 Berbuah Manis
-
Joan Mir Lebih Bangga jika Meraih Titel Juara Saat Kalahkan Marc Marquez
-
Maverick Vinales Sempat Bikin Joan Mir Kaget
-
Joan Mir dan Fabio Quartararo Bungkam Ditanya Soal Persaingan
-
Podium Lagi, Joan Mir Makin ‘Menakutkan’ di Perebutan Gelar Dunia MotoGP 2020