DBasia.news – Minimnya dukungan Perbasi kepada basket putri Indonesia menjadi perhatian pemilik Tanago Friesian Jakarta, Yos Paguno. Menurutnya kompetisi basket tertinggi Srikandi Cup juga dianggap hanya menjadi anak tiri.
Yos merasa program pembentukan tim nasional basket Indonesia tidak selaras dengan Srikandi Cup. Hal ini terlihat dari penunjukkan tim pelatih tim nasional basket putri Indonesia pada Asian Games 2018.
Saat itu, asisten pelatih tim nasional basket putri justru berasal dari IBL yakni Andre Yuwadi (Prawira) dan Efry Meldi (Satya Wacana).
“PP Perbasi tolong dari Timnas, perhatikan pemain dan pelatih. Jangan yang tidak ikut Srikandi Cup tiba-tiba masuk dalam Timnas. Atau pelatih memegang Timnas namun tidak pernah terlibat di Srikandi Cup,” ujar Yos.
“Kami mencoba mengangkat basket putri Indonesia untuk setara basket putra. Mohon dukungan dari PP Perbasi,” sambungnya.
Sebelum Srikandi Cup bergulir, kompetisi basket putri Indonesia sempat terancam tidak ada. Sejak 2016, WIBL resmi dihentikan dan tidak ada lagi turnamen resmi yang hadir.
Saat ini, Srikandi Cup juga bergulir tanpa adanya dukungan Perbasi. Dengan semangat gotong royong, ketujuh klub yang berpartisipasi sepakat menggelar kompetisi dengan kocek pribadi masing-masing.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Pelatih Timnas Basket Indonesia Pantau Pemain di IBL 2020
-
Prawira Bandung Gelar Test Swab di Graha Persib, Syarat Kembali Berlaga di IBL