DBasia.news – Meski tampil kurang memuaskan dalam debutnya di kelas utama saat mengaspal di seri MotoGP Inggris, Jake Dixon bersyukur karena ia bisa mencapai garis finis.
Petronas Yamaha SRT memplot Jake Dixon untuk menjadi tandeman Valentino Rossi pada seri MotoGP Inggris pekan lalu. Ia menggantikan posisi Franco Morbidelli yang masih harus absen akibat cedera lutut.
Kepercayaan tim asal Malayasia itu pun tidak disia-siakan oleh Dixon. Ia berhasil mengemban tugasnya, yakni untuk menyelesaikan balapan tanpa kendala berarti.
Pebalap asal Inggris itu memang tidak mampu merebut poin sebab finis di posisi terakhir (P19), tepat di belakang Rossi. Tetapi Dixon tetap gembira karena bisa menyelesaikan 20 lap.
Prinsipal Petronas SRT, Razlan Razali pun mengaku puas dengan kinerja pebalap berusia 25 tahun tersebut pada debutnya mengendarai motor kelas premier.
“Itu merupakan pembaptisan luar biasa untuk Jake, saya yakin dia mendapatkan pengalaman yang menyenangkan untuk pertama kalinya balapan dalam kelas MotoGP di Grand Prix kandang,” ujar Razali dilansir dari Speedweek.
Jake Dixon pun mengamini apa yang dilontarkan oleh bosnya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tampil di depan publiknya sendiri dan bersaing dengan para pebalap terbaik di Kejuaraan Dunia Balap Motor rasanya sungguh luar biasa.
“Benar-benar pengalaman yang menyenangkan, bahkan jika saya berharap dapat hasil lebih bagus dari balapan. Tim telah melakukan pekerjaan dengan baik dan kami meningkat selama akhir pekan, tetapi balapan berada di luar kendali kami,” kata Dixon.
“Saya merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam kualifikasi, setelah hanya beberapa lap, saya hanya tertinggal dua detik dari pebalap tercepat (Pol Espargaro),” imbuhnya.
Saat balapan, Dixon mengakui bahwa minimnya daya cengkeram menjadi masalah utamanya. Namun ia tak sendirian mengalami problem tersebut, Valentino Rossi juga mendapati hal serupa.
“Saya merasa baik dan kuat sepanjang akhir pekan. Dengan kecepatan yang saya miliki, saya bisa mengimbangi pebalap di grup belakang,” Dixon menuturkan.
“Sayangnya, saya tidak punya feeling yang sama saat balapan dan grip-nya berbeda. Itu sedikit membuat frustrasi,” ungkap pebalap asal Dover, Inggris, tersebut.
Terlepas dari masalah yang dialaminya, seri MotoGP Inggris adalah momen bersejarah bagi Dixon. Bisa menjalani debut MotoGP di negeri sendiri tentunya merupakan hal yang spesial.
“Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada penggemar (MotoGP) di Inggris. Sorak-sorai di setiap putaran sangat fantastis dan itu memunculkan perasaan luar biasa. Sangat menyenangkan melihat tribune penuh di Silverstone,” tukasnya.