DBasia.news – Eks pebalap F1, Jacques Villeneuve, menyebut duel sengit antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen di GP Arab Saudi seperti orang yang balapan dengan gokart.
Kecelakaan yang melibatkan Lewis Hamilton dan Max Verstappen di GP Arab Saudi menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya yakni eks pebalap F1, Jacques Villeneuve . Pria asal Kanada itu juga mempertanyakan mengapa ajang Formula 1 kini menyerupai pertunjukan Hollywood.
Ia bahkan menyebut Verstappen dan Hamilton sebagai pebalap amatiran yang mengemudikan gokart.
“Itu bukan F1, itu gokart sewaan. Semuanya salah. Jadi, saya tidak yakin harus berkata apa,” ucap Villeneuve dikutip dari Motorsport.com.
“Dan sulit untuk tetap netral. Sulit untuk memberikan komentar tentang apa yang terjadi setiap saat dan dianggap netral. Anda akan selalu dianggap memihak, dan saat itulah menjadi terlalu berlebihan,” ia mengimbuhkan.
“Apakah kita ingin olahraga dan F1 yang bagus? Atau kita hanya ingin pertunjukan Hollywood? Jika Anda menginginkan pertunjukan Hollywood, hari ini luar biasa. Tapi apakah itu semua tentang F1?” lanjutnya.
“Saya tidak tahu. Maksud saya, saya pikir hari ini Frank (Williams) akan bangkit dari kuburnya, (jika) melihat balapan ini,” tutur Villeneuve.
“Dan kemudian ketika Anda melihat (para) Team Principal, semua orang berteriak, dan memberi tekanan bahkan pada Marshal dan seterusnya, itu menjadi konyol. Itu benar-benar menjadi konyol,” ia mengunngkapkan.
“Itu bagus untuk para penggemar. Jadi itu mungkin akan meningkatkan pemirsa. Yang bagus untuk F1. Tapi kami mulai menjauh dari olahraga. Itu saja. Jadi pada akhirnya, itu tergantung apakah Anda murni atau tidak,” tambahnya.
Perihal insiden senggolan yang terjadi ketika Verstappen melambat untuk membiarkan Hamilton lewat, Jacques Villeneuve melihat bahwa sistem Drag Reduction System (DRS) adalah salah satu penyebab bentrokan itu.
“Seseorang melambat di depan Anda, Anda menyalip. Masalahnya adalah garis DRS bodoh itu. Dan Lewis tidak ingin melewati DRS di depan Max,” kata pria berusia 50 tahun itu.
“Dia tahu Max membiarkannya lewat. Dia hanya tidak ingin mereka Max memiliki DRS untuk lurusan berikutnya, karena Max akan menyusulnya. Jadi, mereka berdua bermain bodoh di sana,” tukasnya.