Jack Miller Manfaatkan Kesalahan Quartararo Untuk Curi Kemenangan

DBasia.news – Jack Miller secara mengejutkan berhasil meraih kemenangan di GP Portugal. Pebalap Ducati itu mengungkapkan kunci keberhasilan timnya.

Praktis, kemenangan itu merupakan yang kedua kalinya bagi Miller di kelas premier setelah GP Belanda 2016, kala itu sebagai pebalap tim Marc VDS. Francesco Bagnaia menambah perayaan bagi tim Borgo Panigale itu, setelah finis runner-up di depan Franco Morbidelli dari tim Petronas Yamaha yang melengkapi podium di peringkat tiga.

Dari posisi tiga, Miller mencuri start dan pimpinan lomba di lap pertama. Namun, dia disalip oleh Fabio Quartararo dalam empat lap berselang. Jack Miller menjaga jaraknya sekitar 1,5 detik dari Quartararo, sebelum sang pebalap Prancis mengalami masalah arm pump di otot lengannya di paruh kedua lomba. Kesulitan yang dialami sang pebalap Yamaha dimanfaatkan dengan mudah oleh Miller untuk melesat dan mengamankan kemenangan pertamanya musim ini.

“Dua pekan yang lalu cukup berat bagi saya, saya tidak percaya diri dan tak yakin dengan apa yang bisa saya lakukan dengan motor ini,” kata Miller dilansir laman resmi Ducati.

“Hari ini, ketika saya melihat Quartararo kesulitan, saya kira saya bisa mengambil alih pimpinan lomba, meski saya tidak terlalu yakin bisa tetap di depan untuk beberapa putaran.”

“Tetapi pada akhirnya, saya melakukannya dan merebut kemenangan pertama saya dengan Ducati. Saya sangat berterima kasih kepada Ducati atas kesempatan ini. Memakai seragam ini adalah mimpi saya yang menjadi kenyataan, dan ini sangatlah berarti,” katanya.

28. Jadi Pemuncak Klasemen Sementara, Begini Perasaan Francesco Bagnaia

Pebalap Ducati Lenovo yaitu Francesco Bagnaia berhasil mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari tangan Fabio Quartararo. Finish kedua di MotoGP Spanyol membuatnya menjadi pebalap dengan torehan poin paling banyak saat ini (66 poin).

Sebagai pebalap muda yang baru dipercaya masuk skuat pabrikan, hasil ini jelas membuat Francesco Bagnaia senang bukan main. Ia bisa menjawab kepercayaan manajemen Ducati dengan performa yang cukup konsisten di empat seri pembuka musim 2021 kali ini.

Kendati senang dan bahagia, tetapi Bagnaia masih menginjak bumi alias tidak mau sombong terlalu cepat. Ia sadar banyak seri yang masih harus dijalaninya dan keunggulan tersebut dapat hilang secara instan jika ia lengah.

“Saya senang menjadi pemimpin kejuaraan dunia. Tetapi, saya tidak harus memikirkannya karena kami masih memiliki 16 balapan di depan kami dan kami harus terus seperti ini,” tutur Bagnaia saat diwawancara oleh media setempat.

“Jika saya mulai memikirkan hal ini, maka saya akan mulai lebih lambat. Jadi saya harus memikirkan balapan demi balapan, dan kemudian melihat apa yang akan terjadi. Hari ini kami beruntung melihat Fabio kesulitan dengan sesuatu, karena hari ini jika ia tidak mengalami kesulitan, ia akan memenangkan perlombaan,” tutup rekan setim Jack Miller tersebut.

Untuk seri selanjutnya di GP Prancis, Bagnaia bertekad untuk meneruskan tren positifnya finish di barisan terdepan. Ada jeda waktu sekitar 2 pekan untuk istirahat sekaligus mempersiapkan diri secara matang.