IWF Tutupi Korupsi dan Doping

DBasia.news – Sebuah penyelidikan terhadap Federasi Angkat Berat Internasional (IWF) menemukan kasus korupsi yang meluas dan puluhan tes obat terlarang yang ditutup-tutupi.

Investigator utama Richard McLaren mengatakan penyelidikan terhadap skandal di IWF di bawah mantan presiden Tamas Ajan menemukan jutaan dolar uang hilang dan 40 kasus doping positif yang telah ditutup-tutupi.

Laporan McLaren menuduh Ajan memiliki gaya kepemimpinan “otokratis, otoriter” yang mengakibatkan pengawasan badan pengelola olahraga itu “tidak berfungsi, tidak efektif”.

Laporan itu mengatakan Ajan telah menggunakan “tirani uang tunai” untuk mengendalikan IWF saat kepemimpinannya selama puluhan tahun, dengan bos Hungaria itu langsung mengantongi uang denda doping dan secara teratur menarik sejumlah besar uang dari kas organisasi yang nilainya masih belum terhitung.

“Sama sekali tidak mungkin untuk menentukan berapa banyak uang tunai yang dikumpulkan atau ditarik digunakan untuk pengeluaran yang sah,” demikian laporan ringkasan penyelidikan eksekutif, seperti dilansir AFP.

Sebanyak 10,4 juta dolar tetap hilang, kata laporan itu.

“Semua orang berada dalam ketidaktahuan mengenai keuangan melalui penggunaan rekening bank tersembunyi,” kata McLaren. “Sebagian uang tunai diperhitungkan, sebagian tidak.”

“Informasi ini telah diteruskan ke WADA untuk penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya mengutip “budaya doping” yang ada dalam angkat besi.

Selain penyimpangan keuangan dan doping, laporan McLaren juga mengungkap korupsi dalam proses pengangkatan pengurus IWF.

Kepala Badan Anti-Doping Amerika Serikat Travis Tygart mengatakan skandal itu menyoroti kelemahan struktural Badan Anti-Doping Dunia, di mana Ajan menjabat sebagai anggota dewan.

“Sudah waktunya untuk reformasi nyata di WADA – reformasi yang mengganti rubah dari tugas menjaga kandang ayam,” kata Tygart.

Laporan tersebut merinci sejarah praktik akuntansi yang lemah, mencatat bahwa hingga tahun 2009, pekerjaan komite audit internal IWF (IAC) telah melenceng.