Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga bereaksi atas invasi Rusia ke Ukraina. IOC mendesak agar event olahraga di Rusia dibatalkan atau dipindahkan.
Invasi Rusia ke Ukraina telah berdampak ke sejumlah event olahraga. Salah satunya, final Liga Champions yang rencananya digelar di St. Petersburg pada Mei mendatang dipindah ke Paris.
Balapan Formula 1 GP Rusia pada September dicoret dari kalender. Sementara Federasi Ski Internasional (FIS) membatalkan atau memindahkan lima event yang masuk rangkaian Piala Dunia Ski di Rusia.
Rusia dinilai melanggar Olympic Truce dengan menginvasi Ukraina pada hari Kamis (24/2/2022) waktu setempat, atau empat hari setelah upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Sejumlah tentara Rusia memasuki Ukraina melalui negara sekutunya, Belarusia.
Olympic Truce merupakan gencatan senjata selama Olimpiade untuk memastikan seluruh atlet dan penonton bisa mengikuti event ini dengan aman sampai kembali ke negaranya masing-masing. Olympic Truce dimulai seminggu sebelum upacara pembukaan dan berakhir satu minggu setelah Paralimpiade.
“IOC hari ini mendesak semua Federasi Olahraga Internasional untuk memindahkan atau membatalkan event olahraga yang direncanakan digelar di Rusia atau Belarusia,” demikian bunyi pernyataan IOC di situs resmi Olimpiade.
“Mereka harus mempertimbangkan pelanggaran Olympic Truce oleh pemerintah Rusia dan Belarusia dan memprioritaskan keamanan atlet.”
“Badan Eksekutif IOC menyatakan kekhawatiran mendalamnya soal keamanan anggota Komunitas Olimpiade di Ukraina dan menyatakan solidaritas penuh.”
IOC juga mendesak agar bendera dan lagu kebangsaan Rusia dan Belarusia tidak digunakan di event olahraga internasional.
Ini jadi kali ketiga Rusia melanggar Olympic Truce dalam 14 tahun terakhir. Sebelumnya, Rusia menginvasi Georgia saat Olimpiade 2008 dan menganeksasi Crimea tak lama setelah Olimpiade Musim Dingin 2014.