DBasia.news – Hanya saja masalahnya, kans Marquez juara dunia musim ini tidak hanya bergantung kepada dirinya sendiri, tapi juga performa motor Honda RC213V. Kenapa motor Honda jadi sorotan? Bukan kah paket Marquez-Honda merupakan kombinasi menakutkan.
Jawabannya cukup melihat hasil lomba pengendara motor Honda di Austin. Dari empat motor RC213V yang mengikuti lomba, hanya satu yang finis: milik Takaaki Nakagami (LCR Honda). Itupun hanya posisi sepuluh.
Seperti Marquez, rekan setim Nakagami, Cal Crutchlow tidak finis karena kecelakaan. Sedangkan partner Marquez di Repsol Honda, Jorge Lorenzo mengalami kendala teknis yang sampai sekarang masih misterius. Problem Lorenzo inilah yang berpotensi merusak rapor positif Marquez.
Menuju MotoGP 2019, Honda memang fokus mengembangkan RC213V agar lebih seimbang dan pembalap sempat memuji power mesin kini lebih besar. Hanya saja tiga putaran awal musim ini, motor RC213V 2019 mulai melahirkan banyak masalah.
Crutchlow pernah mengatakan dirinya tidak merasa percaya diri saat mengendarai RC213V. Kemudian problem pada rantai motor mulai muncul. Di lomba sekelas MotoGP, tentu masalah rantai motor sangat jarang terjadi.
Namun motor Honda mengalami problem di atas sebanyak dua kali dan secara berturut-turut. Marquez di Argentina (namun bukan saat lomba) dan Lorenzo di Austin. Belum lagi keluhan Marquez soal performa motor pada gigi pertama yang buruk.
Tentu saja kini jeda cukup lama sebelum lomba putaran keempat di Sirkuit Jerez, Spanyol, awal bulan Mei, bakal dimanfaatkan Honda untuk memperbaiki performa motor. Namun tentu saja semua kendala teknis tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Andai keandalan motor RC213V terus bermasalah sepanjang musim ini, kemampuan Marquez yang sangat istimewa bisa jadi tinggal kenangan. Belum lagi semua lawan terberatnya mulai menunjukkan level konsistensi luar biasa.*