DBasia.news – Klub asuhan Millos Pejic, Satria Muda Pertamina Jakarta memenangi partai final Piala Presiden Basket 2019 kontra Amartha HangTuah di GOR Sritex Arena, dengan skor 51-43, Minggu (24/11).
Satria Muda selalu unggul atas Amartha HangTuah sejak kuarter pertama. Kelly Purwanto dkk. tak bisa melepaskan tembakan tiga angka yang menjadi keahlian mereka.
Milos memanfaatkan keunggulan postur pemain Satria Muda yang lebih besar. Pertahanan Kristian Liem dan Kevin Yonas Sitorus terbukti ampuh meredam serangan Amartha HangTuah.
“Kunci kemenangan tim saya terletak pada strategi yang berjalan mulus dengan memberikan pressing pada empat kuarter kepada musuh,” kata Pejic.
Amartha HangTuah sebetulanya memiliki peluang bangkit di kuarter keempat. Selisih skor bahkan sudah menipis menjadi tiga poin.
Sayang, Amartha HangTuah gagal memanfaatkan momentum. Anak asuh Harry Prayogo kembali tertinggal dan mengakhiri Piala Presiden Basket 2019 dengan status runner up. Sementara Satria Muda membawa pulang hadiah sebesar Rp 150 juta sebagai juara pertama. Jumlah tersebut merupakan nominal hadiah terbesar dalam sejarah turnamen basket di Indonesia.