Ini Kata Andrea Dovizioso Tentang Marc Marquez dan Pembalap Lain

DBasia.news – Andrea Dovizioso sudah menyatakan keputusannya untuk tidak turun balapan pada MotoGP 2021. Dalam wawancara dengan DAZN, pembalap Italia ini mengungkapkan penilaiannya terhadap beberapa rider.

Jorge Lorenzo merupakan salah satu yang dibahas. Pembalap Spanyol tersebut jadi partner Dovizioso di Ducati Team pada 2017 dan 2018. Keduanya memang tidak pernah terlihat saling bermusuhan, tapi bisa dipastikan mereka juga tidak berteman.

“Dia tidak suka saya, sudah pasti. Dia selalu berusaha untuk melewati saya secepat mungkin. Saya tidak mengerti apakah itu karena selama dua tahun bersama dia selalu kalah dari saya, atau hal lain,” kata Dovizioso.

“Memiliki banyak gelar seharuasnya menjadi yang utama. Tetapi, saya sadar ada sesuatu yang mengganggunya, dan saya tidak mengerti jalan pikirannya yang sedikit aneh,” ujar Dovizioso lagi.

Pembalap berikutnya yang disebut Dovizioso adalah Casey Stoner, yang menjadi partnernya di Repsol Honda pada 2011.

“Dia adalah pembalap yang paling berbakat. Lebih dari itu adalah bagaimana dia memaksimalkan bakatnya. Kalian tidak bisa mengatakan bahwa Valentino Rossi tidak berbakat, tetapi Casey pada lap pertama, bam!” kata Dovizioso.

“(Stoner langsung mencatat waktu terbaik) dan itu merupakan hal terburuk buat para pesaing. Sepanjang kariernya dia melakukan itu, dia sangat bagus. Jadi, sebagai tambahan buat bakatnya, dia tahu bagaimana memanfaatkannya,” ujar Stoner lagi.

Pembalap yang sudah pasti tidak akan dilupakan Andrea Dovizioso adalah Marc Marquez. Pada MotoGP 2017, 2018, dan 2019, Dovizioso selalu keluar sebagai runner-up, sementara Marquez menjadi juara dunia.

“Sulit untuk menyebut pembalap lain yang lebih berbakat dari Marc. Marc, untuk beberapa alasan, dia berbeda dari Casey. Marquez tidak mengalami situsai di mana Casey merasa tidak nyaman,” kata mantan pembalap Ducati tersebut.

“Lingkungan sekitar, semuanya jauh lebih mudah, lebih santai, dan tenang untuk Marquez. Karena itulah dia meraih bangak gelar dan akan punya karier yang sangat panjang,” ujar dia menambahkan.

“Dia orang baik dari yang saya tahu, sangat berbakat, dengan riding style yang diikuti para pembalap lain. Dengan keterbatasn fisik, karena badannya yang tidak tinggi, memang kadang bagus, tetapi secara umum menyulitkan,” kata Dovizioso.

“Namun, ketika sedang yakin dan fokus, dia tidak bisa dikalahkan. Dia selalu menjadi pembalap yang cepat, berjuang untuk meraih poin, tetapi selalu maraih hasil naik turun, atau tidak beruntung karena patah tulang. Dan dia gagal menjadi juara dunia MotoGP,” ujar Dovizioso lagi.