DBasia.news – Manajer tim nasional putri akan dijabat bos CLS Knights, Christopher Tanuwidjaja. Pria yang akrab disapa Itop itu diberi kepercayaan penuh mengelola Srikandi Indonesia.
Posisi ini sebetulnya sempat ditawarkan kepada Itop sebelum SEA Games 2015. Namun, saat itu Itop menolak dengan beberapa alasan.
Posisi manajer tim nasional basket putri pada akhirnya jatuh ke tangan Augie Fantinus pada 2015. Bersama Augie, tim nasional basket putri Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan merebut medali perak.
Bersama Itop, Perbasi optimistis bisa memajukan prestasi tim nasional basket putri Indonesia. Passion Itop di dunia bola oranye menjadi alasan mengapa Perbasi menunjuknya.
“Saya sebagai ketua Perbasi mengucapkan terima kasih kepada Itop yang mau menjadi manajer tim nasional basket putri Indonesia. Dia saya rasa adalah orang yang paling tepat untuk ada di posisi ini,” ujar ketua Perbasi, Danny Kosasih, saat dijumpai di Britama Arena, Kamis (21/3).
“Pengalaman dia bersama Surabaya Fever menjadi pembuktian kemampuannya. Selain itu, Perbasi juga sangat terbantu dengan kehadiran sosok seperti Itop yang tanpa pamrih mau berjuang demi basket Indonesia,” sambungnya.
Itop menggantikan posisi Njoo Lie Wen yang sebelumnya menjabat sebagai manajer tim nasional basket putri Asian Games 2018. Soal susunan pelatih dan pemain, Perbasi memberi kepercayaan penuh kepada Itop.
“Katanya dia memang ingin membawa pelatih asing, kami beri kebebasan. Sementara pemain naturalisasi masih kami pikirkan untung ruginya,” ujar Danny.