DBasia.news – Ada target besar yang pasti dimiliki seorang atlet saat menekuni kariernya. Terlebih dia seorang juara dunia yang pastinya ada tekad untuk untuk mencapai sesuatu yang telah ditetapkannya. Termasuk Vasyl Lomachenko yang menyampaikan apa cita-citanya yang masih ingin dikejar.
“Saya ingin masuk buku sejarah,” kata Lomachenko, juara dunia kelas ringan WBA Super. “Nama saya harus ada di sana. Sekitar 10 tahun lagi dari sekarang, saat orang-orang membicarakan tinju, saya ingin nama saya yang disebut mereka. Kita bisa saja kehilangan harta tapi nama dan sejarah kita tidak bisa hilang.”
Untuk mewujudkan itu, Lomachenko telah menempuh berbagai cara. Salah satunya saat merebut gelar juara kelas ringan WBA Super dari Jorge Linares. Lomachenko mengalahkan petinju asal Kolombia itu pada 12 Mei dengan kemenangan TKO ronde ke-10.
Berikutnya, Lomachenko mau merebut satu sabuk lagi di kelas yang sama dengan cara menjalani pertarungan unifikasi gelar. Ini akan terjadi pada Minggu (9/12) pagi WIB di Hulu Theatre, New York. Lawannya adalah Jose Pedraza, pemilik sabuk WBO. Jelas tidak mudah lantaran Pedraza juga dikenal sebagai salah satu petinju kelas ringan terbaik.
Lomachenko pun optimistis dengan berujar, “Dia belum pernah menghadapi petinju seperti saya.” Di laga ini, petinju asal Ukraina ini memang diunggulkan. Untuk jadi yang terbaik, Lomachenko memang harus mengalahkan satu petinju terbaik lainnya dan itu adalah Pedraza yang berasal dari Puerto Riko.*