Ini Alasan Turnamen Superliga Junior 2018 Gunakan Format Beregu

Superliga Junior 2018

DBasia.news – Ada tujuan tertentu Turnamen Blibli.com Superliga Junior 2018 yang diselenggarakan di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah, 16-21 Oktober 2018 bakal menggunakan format beregu dan meninggalkan format individu.

Superliga Junior 2018 diharapkan bisa melahirkan bibit baru pebulu tangkis Indonesia untuk masa depan. Tingkat kesulitan turnamen beregu diharapkan bisa menempa mental para atlet junior tanah air.

Kesulitan bermain pada turnamen beregu diakui legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King. Pemegang tiga gelar Piala Thomas itu merasa tenaganya lebih terkuras jika tampil pada turnamen beregu.

 


“Beban lebih berat pada turnamen beregu. Kemenangan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk tim,” ujar Liem.

“Memegang harapan dari seluruh tim itu tidak mudah. Karena itu dengan adanya turnamen beregu ini, kami berharap mental pebulu tangkis muda Indonesia sudah terlatih,” sambungnya.

Indonesia memang mengalami penurunan prestasi pada turnamen beregu seperti Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup. Keresahan tersebut yang membuat panitia akhirnya mengubah konsept Superliga Junior menjadi turnamen beregu.

Bakal ada empat piala yang diperebutkan pada Superliga Junior 2018. Keempat piala tersebut dinamai dari legenda bulu tangkis Indonesia yakni Piala Liem Swie King (U19 putra), Piala Susy Susanti (U19 putri), Hariyanto Arbi (U17 putra), dan Piala Yuni Kartika (U17 putri).