DBasia.news – Auto Gymkhana yang dikombinasikan dengan Ekshibisi Pra PON 2020 menjadi agenda penutup Ikatan Motor Indonesia Jawa Barat (IMI Jabar) di tahun 2018. Ada Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Ekshibisi Pra PON untuk menjaring peslalom yang akan diturunkan ajang Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua dimana Auto Gymkhana sudah masuk sebagai cabang olahraga otomotif untuk diekshibisikan.
Untuk Kejurda diikuti 184 peslalom sedangkan Ekshibisi Pra PON, IMI Jabar berhasil menjaring peslalom muda terbaik untuk disiapkan dan masuk Pelatda Auto Gymkhana Jawa Barat. Semua memacu kendaraannya di Sirkuit Sport Centre, Arcamanik, 22-23 Desember 2018.
Pada ajang Kejurda, juara umum direbut, Ildo dengan kendaraannnya Honda Brio pada kelas A. Peslalom asal Kepulauan Riau ini mencatat wakt terbaik, 31:507 detik. Sementara di kelas B, direbut peslalom tuan rumah, Rinaldo SA dengan catatan waktu kendaraan Starlet, 31:698 detik.
Lalu di kelas final F, tropi gelar juara umum diberikan kepada peslalom D.I Jogyakarta, Satrya Wiharyoga setelah menempuh waktu tercepat, 32:801 detik. Sementara di ajang Ekshibisi Pra PON 2020, Jabar akhirnya menempatkan, M. Abghi (Team Garut Ngesod), Rizky Mancanegara, M. Judzan Airman Radyid (Pangarang Slalom Team Kota Bandung).
“Ini adalah Kejurda Gymhkhana seri terakhir yang digelar Pengprov IMI Jabar sekaligus Ekshibisi Gymkhana untuk Pekan Olahraga Nasional di Papua, dari hasil ini kita akan bina kerja sama kita dengan Pemprov serta KONI menuju Papua,” kata Rajab Prilyadi. Ketua Bidang IMI Jabar.
Menurutnya, Pengprov IMI Jabar mengikuti regulasi yang diterapkan IMI Pusat dimana untuk para peslalom yang boleh diturunkan di ajang Ekshibisi PON 2020 adalah berusia 16 tahun. Karena katanya, itu sudah ketentuan dimana untuk Auto Gymkhana IMI Pusat mengedepankan para peslalom yang boleh tampil amatir atau pemula maksimal 23 tahun pada 31 Desember pada 2020 nanti.
“Aturan tersebut sudah baku dan sudah ada di Techical Handbook (THB), dan sudah disahkan dalam Surat Keputusan (SK). Kita juga masih mengupayakan untuk satu kelas yang diisi oleh kategori umum namun masih dalam penggodokan dan belum mendapat persetujuan,” ujar Rajab.
Ke depan kata Rajab, IMI Jabar akan menata lebih baik seri-seri Gymkhana tersebut di wilayah Jawa Barat. Ini katanya lagi, untuk mematangkan para peslalomnya dalam mempersiapkan ke ajang PON nanti.
“Tapi, dengan waktu yang singkat ini, saya kira perlu ada area pelatihan, untuk saat baru dari Dinas Perhubungan yang secara inten menyediakan arena untuk berlatih, baik di kelas maupun lapangan, sehingga nanti atlet kita bisa mewakili dan tampil menjadi juara, tidak hanya di Sport Centre, dengan instansi lainnya kita akan kolaborasi juga untuk mensuport kita dalam pembentukan tim PON 2020,” Rajab menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Bidang Roda Empat, Fredy Restiawan menambahkan, program pelatihan atlet Gymkhana akan mulai dirilis Januari 2019 mendatang. Meskipu hanya sebatas ekshibisi, kata Fredy, tim Gymkhana Jawa Barat tetap menargetkan dua medali emas sebagai prestasi terbaik di PON 2020 nanti.
“Buat kita target tersebut sudah cukup realistis, kita akan kirimkan peslalom yang sudah sesuai dengan kriteria, untuk program awal, kita akan mengemas dulu pelatda dan akan kordinasikan dengan KONI Jabar, walaupun ekshibisi kita tetap mencapai hasil yang terbaik, minimal bisa meraih dua medali emas,” kata Fredy.