Hindari Tes Narkoba, Paul Bird Dilarang Berlomba Selama Delapan Tahun

Paul Bird


DBasia.news –  Paul Bird, mantan bos tim MotoGP dan pereli, mendapat hukuman larangan delapan tahun berkompetisi. Ia dinyatakan bersalah karena menghindari tes narkoba oleh Panel Anti-Doping Inggris.

Pada 2015, Bird dihukum dua tahun setelah terbukti positif mengonsumsi obat-obatan terlarang yang mengandung metabolit dari kokain dan diuretik. Menyusul Nicky Grist Stages saat Juli.

Ia kembali aktif usai menyelesaikan hukuman pada 2017, serta tampil semusim penuh di kejuaraan BTRDA Gold Star setahun berikutnya.

Akan tetapi, setelah Rallynuts Stages pada 14 April 2018, Bird didakwa National Anti-Doping Panel Tribuneral dengan alasan menghindar, menolak atau gagal mengajukan untuk tunduk pada pengumpulan sampel.

Dan mulai 11 Juli lalu, ia dikenai larangan berkompetisi oleh federasi balap Inggris, Motorsport UK, selama delapan tahun.

Meski mengikuti satu event usai Rallynuts Stages, yakni Plains Rally, serta berhasil menang, namun tak diketahui mengapa Bird bisa balapan sebelum dihukum.

“Disebutkan jelas dalam Peraturan Anti-Doping, bahwa menolak memberikan sampel akan diperlakukan sama seriusnya dengan tes yang gagal. Bird mengetahui hal ini, usai diperingatkan akan konsekuensi oleh Personel Kontrol Doping pada saat itu,” papar Chief Executive UKAD, Nicole Sapstead.

“UKAD akan selalu bertujuan untuk mengamankan sanksi sekuat mungkin bagi mereka yang tidak mematuhi prosedur anti-doping; memperlakukan konsep olahraga bersih dengan penghinaan total.”

Paul Bird Motorsport berkiprah di kejuaraan dunia MotoGP dari 2012 hingga 2014, menurunkan motor Aprilia-ART. Beralih ke British Superbike, skuat besutannya menemukan kesuksesan lewat gelar juara pembalap, Shane Byrne, dan tim pada 2016-2017.

Bird sendiri merupakan penantang kuat di BTRDA Rally Series. Ia mengemudikan mobil Ford Focus WRC07.

Motorsport.com telah menghubungi Paul Bird dan Motorsport UK untuk meminta konfirmasi.