F1

Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini

DBasia.news – Hengkangnya Daniel Ricciardo dari McLaren menjadikan sorotan dari CEO Red Bull, Christian Horner. Pria berusia 48 tahun itu merasa sedih lantaran Ricciardo kehilangan kesempatannya untuk balapan di musim depan.

Perlu diketahui sebelumnya, Ricciardo memiliki hubungan dekat dengan Red Bull Racing. Pembalap asal Australia itu tercatat pernah membela Red Bull selama enam musim (2012-2017).

Selama berada di bawah bendera Red Bull, Ricciardo berhasil meraih banyak catatan positif. Hasil terbaik diraih saat mengarungi musim 2014 dan 2016. Ketika itu Ricciardo mampu meraih posisi ketiga di klasemen akhir.

Mendengar kabar mantan pembalapnya kehilangan kursi di 2023, membuat Horner ikut angkat bicara. Dia mengaku sedih dengan situasi yang menimpa Ricciardo.

“Saya sangat sedih. Saya tidak dekat dengan hal ini. Saya sempat berbicara dengan Ricciardo tetapi saya tidak mengenalinya seperti PE gemudi yang sama seperti dulu, saat bersama kami. Dia merupakan salah satu pembalap terbaik di luar sana,” tutur Horner, dikutip dari crash.net.

“Dia jelas memiliki kapabilitas. Saya berharap dia menemukan kursi di F1, dan bisa menemukan mojonyakembali karena jika kamu memikirkan kembali beberapa balapan yang sudah dilaluinya bersama kami, memenangkan Monaco dengan 50% kekuatan (di musim 2018), dia mampu menampilkan beberapa penampilan luar biasa. Kamu juga harus mengingat saat dia bersama Vettel di musim 2014, lalu saat pertama masuk tim, bagaimana dia melakukannya, dan seberapa dekat dia dengan Max Verstappen,” tambahnya.

Terkait hal ini, Horner menduga, Keterpurukan di McLaren membuat Ricciardo kehilangan kepercayaan diri. Hal ini membuat pembalap berusia 33 tahun itu tidak dapat lagi tersenyum lebar, hingga akhirnya memutuskan untuk pensiun dini.

“Kita melihat sejauh mana kedekatan mereka di musim 2016-2018. Verstappen bisa mengalami perkembangan pesat sejak Ricciardo keluar dari tim, tetapi dia pada masanya, berada di sana. Dia mampu menampilkan performa luar biasa. Kita sedih melihat dia keluar dan kepercayaan dirinya seolah hilang terhisap,” tutup Horner.