DBasia.news – Sektor tunggal putri Indonesia masih menjadi sorotan menjelang turnamen bulu tangkis Indonesia Open 2019. Trio putri penghuni pemusatan latihan nasional, Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan belum bisa berbuat banyak di turnamen internasional.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti menilai melihat hasil undian Indonesia Open 2019, tunggal putri dituntut harus kerja keras.
“Secara kelas kami masih kalah, tapi harapannya ada perlawanan,” ucap Susy.
Peluang besar, lanjut Susy, ada pada Gregoria yang akan menghadapi wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong. Menurut juara Indonesia Open enam kali itu, Gregoria bisa melaju ke babak kedua selama tampil maksimal.
“Ada kesempatan melewati babak pertama,” tuturnya.
Dari sisi peringkat federasi bulu tangkis dunia, Gregoria yang menempati posisi 13 dunia berada di atas Pornpawee (peringkat 17).
“Peluang terbesar ada di Gregoria (dari tiga tunggal putri Indonesia),” ucap Susy.
Sementara dua tunggal putri lainnya mesti menghadapi lawan-lawan yang berada di atas dari sisi peringkat. Fitriani (peringkat 30) berjumpa dengan peringkat dua dunia, Chen Yu Fei. Lalu Ruselli (rangking 38) bentrok dengan Ratchanok Intanon (rangking 7).
Kendati bakal menghadapi lawan-lawan kuat, Susy Susanti berharap tunggal putri Indonesia bisa bermain maksimal. Sebab, turnamen Indonesia Open merupakan kesempatan untuk mengumpulkan poin menuju kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.