DBasia.news – Setelah gagal di nomor beregu, PBSI ingin membawa satu gelar di kategori perorangan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018 yang berlangsung di Kanada, 13-18 November.
Pada nomor beregu, Indonesia harus puas dengan medali perunggu setelah hanya mampu mencapai semifinal. Tim Indonesia dikalahkan Korea Selatan dengan skor 1-3.
Kini, Susy meminta pemain Indonesia melupakan kekalahan dari Korea Selatan. Hasil tersebut harus bisa menjadi evaluasi pebulu tangkis Indonesia di nomor individu.
“Setelah fokus di beregu, mereka harus sudah siap untuk pertandingan perorangan. Mereka harus mulai lagi dari awal,” kata Susy.
“Hasil di beregu harus dijadikan pelajaran buat mereka bahwa ada pengalaman, tekanan, kesulitan, dan hal non teknis lainnnya. Mereka harus lebih siap dan fokus lagi,” sambungnya.
Susy menilai target satu gelar juara cukup realistis. Indonesia memiliki empat pebulu tangkis yang diharapkan bisa menjadi juara.
Keempat pemain unggulan itu adalah Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (tunggal putra), Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumawardana Riyanto (ganda putra), Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji Kusuma (ganda putri), dan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda campuran).
“Kami berharap dapat satu gelar dari sektor apapun. Namun kalau dilihat dari daftar unggulan, sepertinya gelar itu bisa datang dari nomor tunggal putra, ganda putri, atau ganda campuran,” tutur Susy.