DBasia.news – Para pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat memberikan perhatian khusus kepada Hanifan Yudani Kusuma. Setibanya di Kota Bandung, pesilat Jawa Barat peraih medali emas di Asian Games 2018 itu disambut bak pahlawan.
Sejak memasuki pintu tol Pasteur Bandung, Hanifan yang mengenakan jaket atlet Indonesia berwarna merah langsung disambut para pengurus IPSI Jabar beserta sejumlah pesilat lainnya. Hanif pun melemparkan senyum sembari sesekali menggigit medali emas yang dikalungkan pada lehernya.
Lalu Hanif diarak menggunakan mobil bak terbuka milik kepolisian sampai Sekretariat IPSI Jabar di Kawasan GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran Bandung, Senin (3/9).
Ketua Umum IPSI Jabar, Ichak Phinera Wijaya mengaku sebenarnya berkeinginan untuk menyambut seluruh pesilat Jabar yang berhasil meraih medali di Asian Games 2018.
“Tapi atlet lainnya kebetulan mereka sudah terjadwal dengan daerahnya masing-masing. Sehingga hanya Hanifan yang bisa dikondisikan,” ungkap Ichak seusai penyambutan.
Meski hanya Hanifan, Ichak mengaku tidak mempermasalahkan. Yang terpenting baginya pesilat Jabar sudah mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet empat medali emas dari total 14 medali emas yang diraih Indonesia di cabang olahraga pencak silat Asian Games 2018.
“Saya kira ini anugerah pencapaian yang luar biasa sekali dari 14 emas, empat dari Jabar. Saya kira itu signifikan,” katanya.
Hanif sendiri mengaku bersyukur bisa memberikan medali emas bagi Indonesia khususnya Jawa Barat. Tak lupa dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pengda IPSI Jabar yang telah memberikan perhatian kepadanya.
“Selalu bersyukur kepada Allah SWT dan selalu ada hidayah di balik ini semua. Saya juga berterima kasih kepada Pengda IPSI Jabar atas apresiasi nya terhadap saya dan atlet Peraih medali emas asal Jabar semoga menjadi motivasi untuk lebih gereget lagi dalam meraih prestasi,” ungkap Hanifan.
Rencananya bonus yang diberikan Pemerintah Indonesia sebesar Rp 1,5 miliar akan digunakannya untuk memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci.
“Pertama saya sebagai muslim 2,5 persen zakat dulu. Lalu untuk haji kedua orang tua dan umrah keluarga kecil. Terima kasih untuk Menpora Imam Nahrawi. Presiden juga pak Prabowo,” katanya.
Meski demikian, Hanifan enggan berpuas diri terlebih dahulu. Sebab perjalanannya untuk menjadi pesilat andalan Indonesia masih panjang.
“Sekarang fokus di World Champions dan SEA Games Filipina 2019. Dan mudah-mudahan upaya PB IPSI bisa terlaksana bahwa pencak silat bisa tampil di Olimpiade,” pungkasnya.