DBasia.news – Gregoria Mariska Tunjung sempat dapat kritik pedas karena tampil melempem di beberapa turnamen yang membuatnya berada di titik rendah dalam karirnya. Namun sekarang dia mengaku akan bangkit dan percaya diri di BWF World Championship 2022.
Gregoria Mariska Tunjung mengaku telah bangkit dari titik terendahnya. Ia kini siap berlaga di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 yang digelar di Tokyo, Jepang pada 22-28 Agustus 2022 mendatang.
Seperti diketahui, ketika di titik terendah itu, Gregoria sempat mencurahkan hatinya di twitter pribadinya. Postingan berupa teks panjang itu ditulis pada Mei 2022 lalu.
Singkatnya, pemain kelahiran 11 Agustus 1999 ini merasa “kecil” atau tidak apa-apanya dibanding teman-temannya yang lain di Pelatnas PBSI. Itu karena minimnya prestasi yang diperolehnya dalam dua tahun ke belakang.
Gregoria merasa lebih baik setelah memposting curhatannya tersebut. Sebab dari sana ia mendapat dukungan luar biasa, baik dari pendukung, keluarga, rekan-rekan, hingga para pelatih di PBSI.
Kebangkitannya pun mulai terlihat sejak di Malaysia Open 2022, Malaysia Masters 2022, dan Singapura Open 2022. Ia dua kali mengalahkan jagoan Jepang, Akane Yamaguchi. Bahkan, ia menembus semifinal Malaysia Masters 2022 sebelum dikalahkan An Se-young.
Kini, ia ingin meneruskan catatan positifnya di BWF World Championship 2022. Ia mengaku lega setelah curhat di media sosial twitter miliknya.
“Kalau curhat itu sebetulnya tanpa rencana, bukan ingin dapat perhatian banyak orang. Saya ingin sampaikan keluhan dari atlet, karena bukan saya saja, tapi setiap atlet merasakan itu kalau ditanya satu-satu,” ucap Gregoria Mariska dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).
“Itu membantu saya, setelah menulis itu di Twitter. Sebetulnya itu proses lebih panjang bisa sampai proses kayak begitu sampai percaya diri,” lanjutnya.
Selain itu, Gregoria juga memberikan rahasia bisa tampil apik di Malaysia Masters dan Singapura Open. Salah satunya dengan lebih santai dan tidak menekan diri terlalu kencang.
“Di Malaysia dan Singapura kemarin saya niat menangnya sama untuk turnamen sebelumnya, saya mencoba lebih santai, tapi diubah bukan jadi beban,” ucap Gregoria.
“Belakang-belakang ini lebih banyak terlalu mendorong diri saya malah jatuhnya jadi beban, sekarang lebih bisa mengontrol emosi sekarang bisa lebih tahu caranya yang lebih cocok,” lanjutnya.
-
Fajar/Rian Buru Juara Asia dan Dunia Usai Sukses di All England
-
Gagal ke 16 Besar All England 2023, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
-
Ingin Buat Indra Widjaya Terkesan, Gregoria Mariska Tunjung Berambisi Bersinar Selama Tur Eropa
-
Mohammad Ahsan/Hendra Beberkan Target Besar yang Ingin Diraih di 2023
-
Dua Wakil Indonesia Siap Manyabet Gelar Sektor Ganda Campuran di Yonex German Open 2023