F1

GP Arab Saudi Terancam Kacau Gara-Gara Ledakan Dekat Fasilitas Aramco

DBasia.news – Ledakan besar yang terjadi tak jauh dari Sirkuit Jeddah pada Jumat (25/3), tuan rumah GP Arab Saudi, berpotensi membuat akhir pekan balap menjadi kacau.

Situasi terkait kelangsungan seri kedua F1 2021, GP Arab Saudi, akhir pekan ini (25-27/3), jadi tak menentu menyusul sebuah ledakan besar yang terjadi tidak jauh dari lokasi perlombaan, Sirkuit Jeddah Corniche.

Ledakan tersebut kabarnya terjadi di dekat fasilitas milik Aramco, perusahaan minyak milik negara Arab Saudi. Kendati berjarak hingga 12 mil (19,3 km) dari lintasan, besarnya ledakan memunculkan asap hitam tebal yang terlihat jelas.

Para pebalap yang tengah berpartisipasi di sesi latihan bebas pertama (FP1) GP Arab Saudi juga ikut merasakan besarnya pengaruh ledakan. Juara dunia F1 2021, Max Verstappen bahkan sampai bertanya kepada para teknisi dan mekanik Red Bull Racing karena mengira mobilnya mengalami kerusakan usai mencium bau asap.

Ledakan tersebut memang tak mengganggu berlangsungnya FP1 GP Arab Saudi. Verstappen sendiri diketahui mampu mengakhiri FP1 diurutan kedua dengan catatan waktu hanya selisih 0,1 detik dari Charles Leclerc yang sukses menjadi pebalap tercepat.

Namun, ledakan yang terjadi tidak urung memunculkan keraguan apakah Arab Saudi mampu melangsungkan balapan utama pada Minggu (27/3/2022) tanpa kendala. Pihak Formula 1 lantas memberikan responnya terkait insiden ledakan di dekat depo minyak di Jeddah tersebut.

“Kami menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang soal apa yang sebenarnya terjadi,” demikian pernyataan seorang juru bicara F1.

Dari pernyataan diatas, pihak pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang tengah bertempur di Yaman pun mengetahui bila milisi Houthi berada di balik serangan ini.

“Upaya serangan oleh milisi Houthi ini memang sengaja menargetkan wilayah sipil, instalasi energi. Dalam serangan lanjutan berikutnya, Houthi akan mengancam keamanan regional dan internasional,” demikian pernyataan dari pasukan koalisi Arab Saudi.

“Kami selama ini mendukung Teluk dan komunitas internasional dalam mencapai negosiasi yang sukses dengan Yaman.”