F1

GP Arab Saudi Kacau Balau, Bos Red Bull Rindukan Sosok Charlie Whiting

DBasia.news – Bos Red Bull, Christian Horner, merindukan sosok Charlie Whiting yang dahulu menjabat sebagai Direktur Balap F1 karena dikenal bijak dalam membuat keputusan.

Bos Red Bull Racing, Christian Horner, mengaku frustrasi dengan sejumlah keputusan yang dibuat oleh Steward di GP Arab Saudi. Salah satunya yakni penalti 5 detik yang diterima Max Verstappen kemudian ditambah menjadi 10 detik.

Sepanjang balapan berlangsung Michael Masi selaku Direktur Balap F1 membuat keputusan besar dengan memanggil Red Bull untuk bertukar posisi start dengan Lewis Hamilton, karena Verstappen dianggap telah mendapatkan keuntungan dengan menyalip di luar lintasan.

Dengan sejumlah keputusan baru yang dibuat oleh Steward, telah membagi pendapat di antara tim-tim Formula 1. Horner pun mengaku kejuaraan kelas utama kini menjadi berbeda setelah meninggalnya Charlie Whiting pada 2019 lalu.

“Saya pikir kami terlalu banyak diatur. Ada aturan sekitar 10 kali lebih panjang daripada mobil, maka formasi lap bukan formasi kalau di restart. Rasanya terlalu banyak aturan,” ungkap Horner dikutip dari Motorsport.com.

“Saya merasa bahwa hari ini olahraga kami merindukan Charlie Whiting. Saya minta maaf mengatakannya, tatapi dengan pengalaman yang dia miliki,” imbuhnya.

“Ini jelas membuat frustrasi, tapi ya, itu sulit bagi Michael dan Steward lainnnya, terutama di tempat seperti ini, jenis sirkuit, dengan debris bertebaran dan jenis tikungan yang ada. Tapi ya, itu sama untuk semua orang,” ia melanjutkan.

Pria asal Inggris itu juga mempertanyakan konsistensi FIA ketika membuat sebuah keputusan. Horner merasa tak adil karena Verstappen dijatuhi penalti lima detik, berbeda dengan Hamilton yang lolos dari hukuman. Padahal, pebalap Mercedes itu jelas melanggar aturan bendera kuning dan hampir menyeruduk mobil Nikita Mazepin di FP3 GP Arab Saudi.

“Jelas hampir setiap keputusan bertentangan dengan kami, seperti yang mereka lakukan di Doha beberapa pekan lalu. Kemudian kami melihat dua insiden kemarin bahwa setidaknya itu sangat bervariasi,” ujar Horner.