DBasia.news – Bos Ducati, Davide Tardozzi mengungkapkan bahwa gaya balap para ridernya sangat membantu tim asal Italia itu untuk menutupi kekurangan pada motor Desmosedici.
Setelah balapan penutup paruh pertama musim 2021, MotoGP Belanda, Ducati berhasil menempatkan tiga ridernya dalam lima besar klasemen sementara pebalap. Namun, tak satu pun dari mereka yang berada di peringkat pertama sampai sembilan seri balapan bergulir.
Pebalap tim satelit, Johann Zarco (Pramac Racing) berada di P2, terpaut 34 poin dari pemuncak klasemen, Fabio Quartararo. Sementara, dua pebalap tim pabrikan, Francesco Bagnaia dan Jack Miller, masing-masing berada di peringkat ketiga dan kelima.
Kendati begitu, Davide Tardozzi selaku Team Manager Ducati, mengungkapkan bahwa pihaknya tetap optimistis bisa merebut titel juara dunia jika melihat performa pebalapnya di paruh pertama musim.
“Kami akan berupaya membantu Pecco (sapaan akrab Bagnaia) merebut kemenangan pertama. Ia beberapa kali sudah hampir menang hanya kurang beruntung,” kata Tardozzi seperti dikutip MotoGP.com.
“Di sisi lain, Jack sempat kesulitan pada awal musim. Namun, ia cukup cerdik sehingga mampu memenangi dua balapan (beruntun, Spanyol dan Prancis). Menariknya, hasil terburuk kami sejauh ini justru terjadi di trek favorit kami, Qatar dan Mugello,” ia menambahkan.
Tardozzi juga mengungkapkan faktor yang membuatnya puas dengan pencapaian para pebalapnya, yakni terdapat empat rider Ducati yang berhasil menapaki tangga podium, dari total enam pebalap yang menggeber motor Desmosedici.
Ia pun menyebut gaya balap beberapa ridernya sangat membantu untuk menutupi kekurangan pada motor.
“Gaya balap Zarco, Miller Bagnaia, dan juga Martin, sangat membantu untuk menutupi apa yang selama ini menjadi kekurangan motor,” tutur Tardozzi.