DBASIA Network

Franco Morbidelli Akan Gunakan Motor Lama Untuk Hasil Terbaik

DBasia.news – Pembalap tim satelit Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, tidak akan menyerah pada balapan MotoGP Jerman, Minggu (20/6). Meskipun menggunakan motor versi lama, Morbidelli akan berusaha meraih hasil terbaik.

Pada sesi latihan bebas yang berlangsung 18 dan 19 Juni, Morbidelli memang belum dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Rider asal Italia tidak berhasil meraih posisi lima besar dalam sesi latihan bebas pertama (FP1), kedua (FP2), dan ketiga (FP3).

Pada FP1, Mobidelli mampu meraih posisi ke-14 dengan catatan waktu 1 menit 22,381. Sementara pada FP2 Morbidelli mampu memperbaiki catatan waktunya dengan naik ke posisi sepuluh setelah menorehkan catatan waktu selama 1 menit 21,228 detik.

Saat FP3, Morbidelli memang lebih cepat dengan menorehkan catatan waktu 1 menit 20,348. Namun, sayangnya hal serupa juga terjadi pada rival-rivalnya. Alhasil Morbidelli harus turun ke posisi 12.

Morbidelli mengaku bahwa hal ini tidak terlepas dari performa motor yang dikendarainya. Pasalnya pada kompetisi MotoGP musim ini, Morbidelli harus mengarungi pertarungan ketat menggunakan motor yang berusia lebih tua dibandingkan para kompetitornya.

Bahkan di antara para pembalap Yamaha, hanya Morbidelli satu-satunya pembalap yang diberikan motor YZR-M1 versi lama.

“kami harus mengambil langkah ke depan dibandingkan tim Yamaha lainnya. Bahkan di sini saya masih kalah saat melewati lintasan lurus,” jelasnya dikutip dari tuttomotoriweb.it.

“kami harus lebih berkembang, mencoba lebih efektif melalui 11 tikungan dan juga untuk mengurangi jarak dengan motor lain. Sayangnya, di sini ada sedikit jarak yang sulit untuk diperpendek, situasinya lebih rumit dari yang saya pikir,” tambahnya.

Kendati diberikan motor versi lama, Morbidelli tidak akan menyerah begitu saja. Dia mengaku akan terus berjuang, tidak hanya pada seri Jerman, tetapi juga sepanjang seri yang tersisa.

“Saya tidak mau membuat musim ini menjadi kacau. Saya harus bisa menekan diri hingga mampu mencapai limit dan juga menunjukkan kemampuan terbaik saya. Ini bukanlah kasus yang pertama kali dan juga tidak akan menjadi kasus terakhir,” tutup Morbidelli.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?