DBasia.news – Sayaka Takahasi adalah lawan yang mengalahkan Fitriani dengan skor 21-16, 21-7 pada babak kedua Korea Open 2019.
Dari gim menghadapi Sayaka, Fitriani memetik pelajaran berharga. Juara Thailand Masters 2019 merasa akurasi tembakannya sangat buruk.
“Akurasi saya masih sangat jorok. Harus lebih dimantapkan, lebih safe. Lawan siapapun saya harus siap capek. Di setiap game saya juga harus lebih konsisten,” ujar Fitriani.
Fitriani juga mendapat nasihat dari ketua bidang pembinaan prestasi (Kabidbinpres) PBSI, Susy Susanti. Sebetulnya, Fitriani memiliki kemampuan menyaingi pebulu tangkis top dunia.
“Cik Susy pernah bilang kalau defend saya harus lebih rapat. Sebenarnya untuk lawan kayak misalnya Tai Tzu Ying, saya bisa kena-kenain pukulannya. Cuma defend harus lebih rapat lagi, lebih safe lagi,” ujar Fitriani.
Fitriani menjadi tunggal putri Indonesia yang paling sering gugur di babak pertama. Berbeda dengan Gregoria Mariska Tunjung yang berhasil menembus semifinal di beberapa kejuaraan.
“Saya harus lebih banyak latihan. Lebih berani di lapangan untuk menentukan permainan, bisa lebih lepas dan enjoy. Karena di lapangan semua tergantung saya, pelatih hanya memberi arahan,” kata Fitriani.