Fabio Quartararo: Saya Ingin Yamaha Lebih Berani Ambil Risiko

DBasia.news – Fabio Quartararo menginginkan agar Yamaha berani mengambil langkah lebih besar agar mampu bersaing dengan pabrikan lain di balapan-balapan selanjutnya.

Fabio Quartararo kecewa dengan performanya di balapan terakhir, MotoGP Prancis, ketika gagal merengkuh podium di hadapan publiknya sendiri. Ia merasa memiliki kecepatan lebih baik, tapi kampiun MotoGP 2021 itu kesulitan menyalip para rival di depannya.

Oleh karena itu, Quartararo harus puas finis keempat. Tetapi jika duo rider Suzuki, Joan Mir dan Alex Rins, serta Francesco Bagnaia tak terjatuh, maka ia akan berada di P7.

Melihat hal tersebut, sang rider meminta Yamaha untuk membuat langkah besar agar dapat mengejar ketertinggalan dari pabrikan-pabrikan lain yang terlihat selalu berkembang di setiap perlombaan.

Ya, kami membutuhkan sesuatu dari mereka. Kami perlu mengambil risiko lebih besar,” kata Quartararo dikutip dari Motorsport.com.

Kami harus mengambil risiko besar, karena sekarang ada dua balapan yang akan datang yang memiliki lintasan lurus sepanjang satu kilometer. Jadi, jika kami tidak melakukan apa-apa, itu akan menjadi bencana,” jelasnya.

Jika Anda melihat yang lain, mereka tampaknya lebih banyak bermain dengan set-up dan semacamnya.”

Kami tampaknya terlalu banyak memberi kelonggaran, jadi saya pikir kami harus mengambil risiko dalam hal pengembangan atau apa pun.”

Jika mereka menemukan sesuatu, kami tidak harus menunggu tiga atau empat bulan sebelum memilikinya dalam balapan.”

Segera setelah kami menemukan sesuatu, kami harus mengambil risiko menempatkannya pada tempatnya dan kami akan melihat bagaimana kelanjutannya,” ungkap pebalap asal Prancis itu.

Fabio Quartararo sempat mengatakan bahwa dirinya tak difavoritkan sebagai juara dunia berdasarkan kinerja yang diperlihatkannya sepanjang balapan MotoGP Prancis. Menurut pemuda berusia 23 tahun itu, Yamaha harus bisa meningkatkan kecepatan tertinggi motor YZR-M1 dan menegaskan kalau mereka tak bisa hanya mengandalkan keunggulan di tikungan.

Kami harus melakukan sesuatu, karena saya tidak tahu mengapa masih berada di puncak klasemen,” ujar Quartararo.

Finis keempat di Le Mans bukan hal yang bagus, kami seharusnya bisa memperjuangkan hasil yang lebih baik,” tambahnya.

Saya selalu memberikan 100 persen, saya tidak pernah menyerah. Ada beberapa kecelakaan sepanjang balapan, tapi saya telah mengerahkan segalanya untuk mendapatkan podium.”

Jika Anda kehilangan lima, enam, tujuh, atau delapan meter di trek lurus, saya akan melihat pertunjukkan pebalap yang memperebutkan podium dan kemenangan.”

Saya tidak bisa melaju lebih cepat 10 km/jam di tikungan untuk mencoba menyalip pebalap di depan,” ia mengakhiri.