DBasia.news – Fabio Quartararo harus terima hasil buruk pada saat balapan di Sirkuit Silverstone, Minggu (7/8/2022). Sikapnya yang terlalu percaya diri membuatnya menjadi banyak sorotan ke publik hingga dia sadar akan hal itu.
Memasuki musim 2022, Quartararo sempat mengalami kesulitan dalam mendulang banyak poin. Pembalap berjuluk El Diablo itu harus berjibaku menghadapi rival-rivalnya demi posisi podium.
Tengok saja saat MotoGP Qatar, MotoGP Argentina, dan MotoGP Amerika. Quartararo gagal menuntaskan ambisinya merebut podium. Secara berturut-turut, pembalap berumur 23 tahun itu hanya mampu finish di posisi sembilan, delapan, dan tujuh.
Namun pada enam balapan selanjutnya, Quartararo mampu memetik hasil manis dengan merebut posisi lima besar. El Diablo berhasil meraih lima kali podium dan satu kali finishdi posisi keempat.
“Setelah Argentina dan Austin, saya jujur tidak pernah menyangka akan berkesempatan meraih gelar juara dunia (kembali). Saya menang di Portugal dan menjalani balapan dengan baik di (rangkaian) balapan Eropa. Ini memberi kepercayaan diri. Kesulitan yang saya dapat di awal tahun membuat saya semakin kuat,” kata Quartararo, dikutip dari crash.net.
Sayangnya kepercayaan diri yang berlebihan ini justru menjadi senjata makan tuan. Terbukti pada MotoGP Belanda dan MotoGP Inggris, Quartararo kembali mengalami keterpurukan.
“Ketika saya kecelakaan di Assen (MotoGP Belanda), saya terlalu percaya diri. Ini bisa terjadi saat kamu mengalami kecelakaan. Saya berpikir, ok kamu cepat, tetapi kamu tidak bisa melakukan semuanya seperti yang kamu inginkan,” ungkap peraih gelar juara musim 2021 ini.
Hal ini jelas berimbas kepada peta persaingan perebutan gelar musim ini. Quartararo justru memberikan kesempatan kepada Aleix Espargaro dan Francesco Bagnaia untuk memperkecil selisih perolehan poin di klasemen sementara.
Tercatat saat ini selisih poin antara Quartararo dan Espargaro hanya terpaut 22 poin. Sementara selisih dengan Bagnaiaterpaut 49 poin.